Nikita Willy Sempat Alami Baby Blues, Gimana Cara Hadapinya?

Baby blues adalah perasaan sedih yang mungkin dialami beberapa hari setelah melahirkan. Kira-kira, apa yang menyebabkan terjadinya baby blues pada ibu yang baru melahirkan?

Cara hadapi baby blues

Baby blues adalah istilah yang sudah tidak asing di telinga kita saat ini. Apalagi, semakin banyak ibu muda yang membagikan pengalamannya ketika sedang mengalami baby blues, tanpa terkecuali Nikita Willy yang namanya sudah sering menghiasi layar kaca Indonesia. Belum lama ini, Nikita Willy melahirkan anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono.

Mengutip Kompas.com, Nikita Willy sempat merasa sedih pasca melahirkan, atau sekitar malam ketiga dan keempat setelah melahirkan. Aktris tersebut mengaku sangat merindukan tubuhnya semasa hamil dan mengandung bayi di dalam perutnya.

Melansir American Pregnancy Association, baby blues adalah perasaan sedih yang mungkin dialami beberapa hari setelah melahirkan. Perasaan ini bisa memengaruhi sekitar 70%-80% setelah kelahiran anaknya dan muncul dua hingga tiga hari setelah bayi lahir, bahkan bisa terjadi hingga dua minggu. Lantas, kira-kira, apa yang menyebabkan terjadinya baby blues pada ibu yang baru melahirkan?

Penyebab Baby Blues Setelah Melahirkan

Melansir March of Dimes, organisasi non-profit asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang kesehatan ibu dan anak, baby blues dapat disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi setelah melahirkan. Pasalnya, setelah melahirkan, jumlah hormon estrogen dan progesteron tiba-tiba berkurang sehingga menyebabkan perubahan suasana hati yang cukup signifikan.

Tak hanya itu, ketika memasuki masa-masa setelah melahirkan, sebagian orang juga merasakan lelah dan tertekan akibat kurangnya istirahat. Kondisi ini kemudian akan menambah buruk dalam memicu baby blues.

Adanya penyesuaian baru yang harus dilakukan setelah setelah kelahiran bayi seringkali menjadi penyebab baby blues. Penyesuaian ini datang bersamaan dengan berubahnya pola tidur, rutinitas, dan emosi ibu baru yang didapatkan dari pengalaman melahirkan. Hal ini tentu akan sangat memengaruhi suasana hati dan perasaan ibu baru untuk menyesuaikan diri dengan peran barunya dengan anggota baru di keluarganya.

Beberapa gejala yang umumnya dirasakan, yaitu:

– Merasa ingin menangis tanpa alasan atau ingin menangis karena hal kecil.

– Mengalami perubahan suasana hati dan menjadi lebih mudah tersinggung.

– Merasa tidak memiliki ikatan dengan bayi, apalagi ketika bayi menangis terus menerus.

– Merasa ada yang hilang, seperti kebebasan untuk pergi keluar bersama teman.

– Khawatir atau merasa cemas berlebihan tentang kesehatan dan keselamatan bayi.

– Gelisah dan mengalami insomnia, meskipun kamu sedang kelelahan.

– Kesulitan membuat keputusan mudah atau berpikir jernih.

Berbeda dengan Postpartum Depression

Di sisi lain, kalau kamu merasakan gejala tersebut lebih dari dua minggu, mungkin kamu sedang mengalami kondisi lebih serius yang disebut postpartum depression atau depresi pascamelahirkan. Depresi postpartum mirip dengan baby blues, tetapi kedua hal ini berbeda. Postpartum depression ini biasanya lebih parah dan bisa berlangsung lebih lama juga.

Melansir My Cleveland Clinic, postpartum depression adalah depresi yang terjadi setelah melahirkan dan menyebabkan penderitanya mengalami kesedihan dan keputusasaan yang cukup ekstrem, melebihi baby blues. Namun, dua hal ini seringkali dianggap sebagai kondisi yang sama. Lantas, ada beberapa hal yang dapat membedakannya seperti yang dilansir dari March of Dimes berikut ini:

Cara Menghadapi Baby Blues Pasca Melahirkan

Sebenarnya, kondisi baby blues bisa membaik dengan sendirinya, beriringan dengan penyesuaian yang dilakukan setelah melahirkan. Namun, tak bisa dimungkiri kalau pasca melahirkan merupakan momen yang sulit untuk sebagian orang, khususnya para ibu baru. Maka dari itu, penting untuk kamu menjaga diri sebaik mungkin ketika masuk di fase ini.

Melansir Healthline, berikut 6 cara yang bisa dilakukan:

1. Istirahat yang cukup

Istirahat adalah hal terpenting yang bisa dilakukan oleh ibu pasca melahirkan. Pasalnya, rutinitas baru bersama si buah hati bisa membuat rutinitas lama terganggu, salah satunya waktu istirahat yang berantakan. Maka dari itu, usahakan untuk tidur ketika bayi kamu sedang tidur. Kondisi baby blues akan diperparah dengan kondisi fisik dan mental yang kelelahan, maka dari itu, tidur yang cukup bisa jadi obat terbaik untuk mengatasinya.

2. Jangan ragu meminta bantuan

Ketika kamu merasa tidak bisa melakukan semua pekerjaan sendiri, cobalah untuk meminta bantuan keluarga atau orang terdekat. Kalau mempekerjakan ART di rumah, kamu bisa memfokuskan diri untuk mengurus bayi dan membiarkan pekerjaan rumah dikerjakan oleh ART. Karena ibu memerlukan dukungan selama pasca melahirkan, mintalah tolong ke kerabat untuk menemani selama beberapa hari atau minggu, sampai kamu terbiasa untuk melakukan rutinitas dengan si buah hati.

3. Makan yang cukup dan sesekali hirup udara segar

Tubuh bisa mengalami kondisi yang kurang baik jika tidak diberikan asupan makanan yang bergizi. Kamu perlu mengembalikan energi dengan makan makanan yang bergizi, terutama jika kamu sudah aktif memberikan ASI untuk si bayi. Tak lupa juga untuk sesekali keluar rumah dan menghirup udara segar untuk mengembalikan suasana hati agar tetap baik.

4. Lakukan hal-hal yang kamu suka

Rutinitas pasca melahirkan memang akan berubah drastis, tetapi bukan berarti kamu tidak bisa lagi melakukan hal-hal yang kamu sukai. Contohnya seperti baca buku, menonton film, ataupun berolahraga di dalam rumah. Dengan melakukan hobi yang kamu suka, akan lebih mudah untuk mendistraksi kondisi baby blues yang dirasakan dan suasana hati pun akan meningkat.

5. Rajin berkomunikasi dengan pasangan

Selalu berkomunikasi tentang perubahan apa pun yang kamu rasakan ke pasanganmu, ya. Hal ini penting selain untuk bisa menjaga hubungan agar tetap harmonis, kamu juga bisa sedikit melepaskan beban yang ada di pikiranmu dengan membicarakannya ke suami. Dengan begitu, pasangan akan mengetahui kondisi seperti apa yang sedang kamu alami dan membantu kamu untuk melewatinya dengan lebih mudah.

Berkomunikasi dengan pasangan juga bisa memberikan rasa aman, karena kamu jadi tahu kalau kamu tidak sendirian. Rasa aman sangat penting untuk menjaga hubungan rumah tangga agar tetap harmonis.

Apalagi rasa aman melihat pasangan, anak-anak, hingga orang tua hidup dengan bahagia. Rasa aman dalam rumah tangga tak hanya dengan memiliki pasangan yang penyayang saja, tetapi juga memiliki kondisi finansial yang stabil dan juga kesehatan yang baik.

Untuk menjaga keluarga memiliki hidup yang aman, nyaman, dan bahagia, kamu bisa memberikan proteksi dini berupa asuransi jiwa. Produk asuransi jiwa dari Astra Life, yaitu Flexi Life bisa jadi pilihan kamu dan keluarga. Flexi Life memiliki memiliki keunggulan di mana kamu bisa menentukan perlindungan jiwa hingga Rp5 miliar, dan tidak perlu medical check-up. Kamu tidak perlu repot untuk mendaftar ulang karena asuransi ini auto renew atau selalu diperpanjang secara otomatis setiap tahun.

Selain itu, kamu bebas mengubah besarnya Uang Pertanggungan, Masa Pertanggungan, Frekuensi Pembayaran Premi, dan mengajukan perubahan lain sesuai kebutuhan seiring dengan perubahan tahapan kehidupanmu secara online hanya dengan mengunjungi ilovelife.co.id, lho! Klaim asuransi lebih mudah dan praktis karena bisa dilakukan 100% secara online.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!