Dana Darurat vs Asuransi: Mana yang Harus Diprioritaskan?

Sama-sama berfungsi sebagai safety net finansial, mana yang lebih penting untuk dimiliki lebih dulu? Dana darurat atau asuransi? Yuk, simak di artikel berikut!

Durasi baca: 3 menit

Dana Darurat vs. Asuransi

Untuk mencapai kondisi keuangan yang lebih baik, setelah memastikan cash flow sehat, pada dasarnya kita wajib untuk memiliki dana darurat, lalu asuransi terlebih dulu, sebelum mulai melakukan investasi. 

Mengapa? Karena, dengan memiliki dana darurat dan asuransi, kita akan dapat meminimalisir risiko yang bisa saja terjadi pada hidup kita, seperti risiko kehilangan penghasilan, sakit, kecelakaan, bahkan risiko tutup usia, yang bisa membuat kita mengalami kerugian finansial. Dana darurat dan asuransi ibarat fondasi, yang akan memastikan sebuah bangunan rumah berdiri dengan kokoh. Karena itulah, keduanya wajib untuk diamankan terlebih dulu, sebelum kita melangkah lebih jauh dalam rencana keuangan kita.

Namun jika penghasilan masih terbatas, mana yang harus diprioritaskan lebih dulu, dana darurat atau asuransi? Tentu hal ini bisa menjadi beban pikiran tersendiri bagi kamu, betul? Nah, untuk bisa menjawab pertanyaan ini, ada baiknya kita lihat dulu dari fungsi masing-masing dana darurat dan asuransi itu sendiri.

Pengertian dan Fungsi Dana Darurat, serta Perbedaannya dengan Tabungan

Dana darurat adalah dana yang perlu kita persiapkan untuk menghadapi kondisi yang tidak terduga dan darurat. 

Dana darurat memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda dengan tabungan. Berdasarkan tujuannya, dana darurat dimiliki sebagai langkah pengamanan terhadap kondisi darurat, sedangkan tabungan dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan yang memang sudah direncanakan, seperti upgrade motor atau handphone ke seri terbaru, liburan, dan sebagainya. 

Dari segi jumlah, dana darurat harus disesuaikan dengan pengeluaran dan jumlah tanggungan. Berikut panduan jumlah dana darurat ideal yang dapat kamu ikuti sesuai saran dari banyak perencana keuangan profesional:

  1. Lajang dan tidak memiliki tanggungan: minimal 3x pengeluaran bulanan.
  2. Memiliki 1 orang tanggungan: minimal 6x pengeluaran bulanan.
  3. Memiliki 3 orang tanggungan: minimal 12x pengeluaran bulanan.

Jumlah dana darurat di atas merupakan nominal ideal yang harus dipenuhi. Bagaimana jika tidak bisa memenuhinya dengan segera? Tidak masalah, kamu bisa menyesuaikannya kembali dengan kondisi yang ada. Kamu bisa membuat target sendiri yang sesuai kemampuan, dan bisa meningkatkannya seiring waktu. Yang penting, alokasinya sudah ada dulu.

Dalam menyimpan dana darurat, profit atau keuntungan bukanlah tujuan utama. Selain itu, ada tiga syarat yang harus dipenuhi oleh dana darurat, yaitu:

  1. Mudah diakses;
  2. Mudah dicairkan, dan;
  3. Disimpan dalam instrumen berisiko rendah

Ketiga syarat tersebut bisa kamu penuhi jika kamu menyimpan dana darurat dalam tabungan bank, deposito, atau reksa dana pasar uang. Kamu bisa menyimpan dana darurat milikmu ke salah satunya atau bisa juga kombinasi di antara ketiganya. 

Sedangkan, untuk tabungan, jumlahnya dapat kamu sesuaikan dengan tujuan yang ingin kamu capai. Misalnya, kamu ingin membeli handphone seri terbaru seharga Rp10 juta 6 bulan lagi, maka kamu bisa menabung sampai Rp10 juta saja di tabungan bank biasa atau di deposito bank digital yang bisa dicairkan harian ataupun mingguan.

Karena fungsi, jumlah, dan tujuannya berbeda, maka dana darurat memang seharusnya dibedakan dari tabungan. Tabungan tidak dapat difungsikan sebagai dana darurat, begitu pun sebaliknya. Hal ini penting untuk kamu pahami,untuk mencegah kebingungan dan saat mengalami kesulitan keuangan, ketika harus menghadapi kondisi darurat yang datang.

Pengertian dan Fungsi Asuransi

Dalam asuransi, ada beberapa pihak yang terlibat, yaitu tertanggung, pemegang polis (yang bertindak atas diri sendiri atau orang lain), dan perusahaan asuransi. 

Polis sendiri merupakan perjanjian tertulis antara pihak penanggung dengan pihak tertanggung, yang di dalamnya, tercantum semua hak dan kewajiban serta isi kesepakatan kedua belah pihak. Dengan membayar premi asuransi, pihak tertanggung berhak mendapatkan manfaat perlindungan sesuai dengan kesepakatan yang ada pada polis asuransi.

Ada 2  jenis asuransi paling dasar yang wajib dimiliki:

1. Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan menduduki prioritas utama dalam piramida asuransi, yang artinya harus dimiliki terlebih dulu oleh siapa pun. Pasalnya, kesehatan merupakan risiko hidup setiap orang, dari anak-anak hingga lansia. Asuransi kesehatan memberikan manfaat berupa pertanggungan biaya dokter, biaya obat, rawat inap, hingga operasi dengan jumlah tanggungan sesuai kesepakatan pada polis asuransi.

2. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa bertugas memastikan keluarga dari tertanggung bisa mendapatkan ganti rugi ketika tertanggung mengalami ketidakmampuan untuk bekerja akibat kecelakaan atau tutup usia. Oleh karena itu, asuransi jiwa sangat disarankan untuk dimiliki oleh mereka yang tulang punggung keluarga. Asuransi jiwa dapat berfungsi sebagai rencana waris bagi pihak tertanggung untuk menjamin agar ahli warisnya dapat memenuhi kebutuhan hidup sementara ia tak bisa lagi memberikan nafkah.

Jumlah uang pertanggungan yang dibutuhkan pun bervariasi, tergantung kondisi dan jumlah ahli waris tertanggung. Namun, jumlah uang pertanggungan yang disarankan adalah setara dengan jumlah pengeluaran sampai anak terkecil mampu hidup mandiri. Jadi, nominalnya bisa besar, sedangkan preminya pun bisa ringan, tergantung pada faktor-faktor penentunya.

Dana Darurat Vs Asuransi: Mana yang Lebih Penting?

Nah, jadi sudah tahu ya sekarang, betapa penting kedua jenis safety net finansial di atas?

Dalam piramida keuangan, keduanya memang merupakan fondasi rencana finansial kita, tetapi pada level yang berbeda.  Keduanya sama pentingnya, tetapi dana darurat dan asuransi memiliki sifat yang berbeda. 

1. Likuiditas

Dari sisi likuiditas, dana darurat tentunya harus dibuat supaya lebih mudah dicairkan ketika dibutuhkan dengan cepat. Sementara, uang klaim asuransi bisa dicairkan jika tujuan telah tercapai dan sesuai dengan kesepakatan dalam polis. 

2. Besarnya nominal

Asuransi bisa memberikan uang pertanggungan yang lebih besar dari dana darurat yang kita miliki, sesuai dengan cakupan dan batasan atau plafon klaim pada polis asuransi. Maksudnya, dengan premi yang “hanya” beberapa puluh ribu setiap bulan, uang pertanggungan yang diterima bisa sampai ratusan juta. Sedangkan, untuk dana darurat, jumlah yang akan kita terima tentu saja akan sama dengan yang disimpan.

Jadi, yang mana dulu yang harus dipenuhi? Dana darurat dulu atau asuransi dulu?

Melihat perbedaan dan  karakteristiknya di atas, sebenarnya asuransi dan dana darurat bersifat saling melengkapi. Saat yang satu sudah mulai dibangun, maka yang lainnya juga harus dimiliki. Dana darurat bisa akan sangat membantu untuk berbagai risiko keuangan yang terjadi dalam jangka waktu lebih cepat, tetapi nominalnya tidak bisa banyak. Sedangkan, asuransi akan meng-cover risiko keuangan secara lebih besar dari sisi nominal.

Namun, bisa saja, ada yang menemui kesulitan untuk membangun keduanya sekaligus. Lalu, harus bagaimana?

Mari kita cermati piramida keuangan berikut ini.

Ilustrasi Piramida Keuangan | Dana Darurat vs. Asuransi
Ilustrasi Piramida Keuangan

Jika dilihat pada piramida keuangan di atas, arus kas atau cash flow yang positif, dana darurat, dan melunasi pinjaman berada pada urutan paling dasar. Oleh karena itu, jika dana yang kamu miliki terbatas dan belum bisa memenuhi keduanya secara bersamaan, kamu bisa mulai membangun dana darurat lebih dulu. 

Tentukan target jumlah minimal dana darurat yang perlu kamu capai. Lalu, setelah target pertama dana darurat ini tercapai, kamu bisa mulai menyisihkan sebagian pendapatan bulanan kamu untuk dibelikan asuransi, sambil tetap berusaha mencapai jumlah dana darurat yang ideal.

Dengan pengelolaan keuangan yang benar, keduanya pasti bisa kamu penuhi dengan baik.

Lalu, kapan waktu terbaik untuk memiliki asuransi?

Waktu terbaik untuk memiliki asuransi kesehatan adalah sedini mungkin, bahkan ketika kamu masih muda dan sehat.  Karena, selain akan memberikan perlindungan yang lebih awal, premi asuransi yang akan dibayarkan pun cenderung lebih murah. Tetapi, untuk kamu yang sudah berusia lebih lanjut, juga tidak ada kata terlambat untuk memiliki asuransi. 

Namun berbeda dengan asuransi kesehatan, asuransi jiwa disarankan untuk kamu miliki ketika kamu telah berpenghasilan dan memiliki tanggungan. 

Sembari memenuhi dana darurat dan asuransi, kamu bisa mulai mempelajari cara berinvestasi. Supaya ketika dana darurat dan asuransi telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, kamu dapat berinvestasi untuk mewujudkan mimpimu.

Untuk mendapatkan perlindungan optimal, bangunlah dana darurat. Untuk menambah perlindungan maksimal sesuai kebutuhan, miliki asuransi secara lengkap, dimulai dengan asuransi kesehatan. Kamu bisa memenuhinya satu per satu sesuai kemampuan.

Kamu bisa lho, mendapatkan perlindungan dan manfaat asuransi tersebut di atas dengan Astra Life Flexi Health. Flexi Health memberikan perlindungan kesehatan berupa rawat inap hingga Rp1 juta per hari, dan 4 manfaat perlindungan kesehatan lainnya tanpa perlu cek medis. Tak hanya itu saja, kamu juga dapat perlindungan jiwa sebagai manfaat utama Flexi Health.

Ingin mendapatkan manfaat lebih? Kamu juga bisa mendapatkan:

  1. Santunan rawat inap ICU;
  2. penggantian biaya pembedahan;
  3. penggantian biaya setelah rawat inap, dan;
  4. santunan penyakit kritis sebagai manfaat tambahan dari asuransi Flexi Health.

Apabila kamu tertarik untuk mencari informasi lebih lengkap terkait Astra Life Flexi Health, Flexi Life, dan produk asuransi dari fleksibel Astra Life lainnya, maka kamu dapat langsung mengunjungi laman ilovelife.co.id.

Jangan lupa mantengin akun Instagram @astralifeid untuk update soal kesehatan dan dunia keuangan. Urusan Sehat, No Worries. #iGotYourBack

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!