Fakta yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Varian Omicron

Setelah varian AY 4.2, dunia kembali dikejutkan dengan kehadiran varian terbaru virus Covid-19, yaitu Omicron. Varian tersebut pertama kali ditemukan di benua Afrika dan saat ini sudah menyebar ke berbagai negara lainnya; seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, Norwegia, Denmark, Australia, bahkan Singapura.

Durasi baca: 3 menit

Fakta-yang-Perlu-Kamu-Ketahui-Tentang-Varian-Omicron

Fakta yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Varian Omicron

Setelah varian AY 4.2, dunia kembali dikejutkan dengan kehadiran varian terbaru virus Covid-19, yaitu Omicron. Varian tersebut pertama kali ditemukan di benua Afrika dan saat ini sudah menyebar ke berbagai negara lainnya; seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, Norwegia, Denmark, Australia, bahkan Singapura.

Durasi baca: 3 menit

Di bulan November 2021 kemarin, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sebuah temuan varian virus Covid-19 yang diberi code name B.1.1.529 atau lebih dikenal masyarakat sebagai varian Omicron. Varian Omicron pertama kali ditemukan lewat sebuah spesimen di Botswana, salah satu negara di Afrika bagian Selatan yang diambil pada tanggal 9 November 2021 lalu.


Mengacu pada bukti-bukti yang ada di lapangan, WHO akhirnya memutuskan untuk memasukkan varian Omicron sebagai variant of concern (VOC). Keputusan tersebut diambil, dikarenakan Omicron ternyata memiliki perubahan genetik pada virus yang berpengaruh terhadap kondisi penderitanya dan membuat virus ini menjadi lebih menular dibanding varian lainnya. Bahkan, varian Omicron pun disebut-sebut bisa meningkatkan peluang reinfeksi bagi para penyintas Covid-19.

Penyebaran Varian Omicron

Dengan kemampuan varian Omicron untuk menyebar lebih cepat dibanding varian turunan Covid-19 lainnya, maka tidak heran jika varian ini akhirnya sudah ditemukan di lebih dari 50 negara dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan dari sejak pertama kali teridentifikasi.

Sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, Norwegia, Denmark, dan Australia dilaporkan mengalami peningkatan angka kasus positif Covid-19 secara signifikan akibat munculnya varian Omicron.

Mengingat penemuan varian Omicron masih baru seumur jagung, maka fakta dan pengetahuan tentang Omicron pun sangat terbatas sementara ini. Sehingga, para ahli masih terus melakukan penelitian lebih lanjut terhadap varian Omicron. Meski berdasarkan penelitian terkini menunjukkan varian Omicron tidak menimbulkan efek samping yang parah, namun dengan sifatnya yang mampu menular lebih cepat dibanding varian lainnya, maka bisa saja varian Omicron ini berpotensi untuk menimbulkan lonjakan kasus positif Covid-19 di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Oleh karena itu, lewat laman resminya, WHO mengimbau semua negara di dunia mencegah penyebaran virus Omicron lebih jauh lagi dengan melakukan beberapa hal berikut, antara lain:

  1. Meningkatkan pengawasan dan whole genome sequencing (WGS,proses analisis urutan genom DNA virus) untuk lebih memahami sirkulasi berbagai varian virus Covid-19
  2. Mengirimkan hasil WGS atau temuan lainnya ke database kesehatan yang dapat diakses oleh publik, misalnya GISAID
  3. Melaporkan kasus-kasus yang diduga memiliki keterkaitan dengan penyebaran virus Omicron sesuai dengan mekanisme international health regulations (IHR)
  4. Apabila memiliki kapasitas yang memadai dan telah terkoordinasi dengan komunitas internasional, lakukanlah investigasi lapangan dan pengecekan laboratorium guna meningkatkan pemahaman akan potensi dampak Omicron terhadap situasi pandemi, tingkat keparahan, efektifitas fasilitas kesehatan umum, metode diagnosis, respon imun, netralisasi antibodi, atau ciri-ciri lainnya yang relevan.

Varian Omicron di Indonesia

Kementerian Kesehatan Indonesia mengumumkan pada tanggal 16 Desember 2021 lalu bahwa varian Omicron telah terdeteksi di tanah air. Saat ini, pasien suspek Omicron tersebut masih mendapatkan perawatan dan pemantauan intensif di Wisma Atlet.  Pemerintah masih terus menjalankan WGS, testing, dan tracing sesuai anjuran dari WHO untuk menelusuri,memantau, dan mencegah penyebaran varian Omicron.

Dengan kemunculan varian Omicron yang bertepatan dengan momentum libur akhir tahun, pemerintah berusaha membatasi kedatangan wisatawan asing ke Indonesia dan melakukan penyesuaian kegiatan masyarakat selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 nanti.

Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk mempercepat laju penerimaan vaksinasi Covid-19 lengkap bagi seluruh masyarakat Indonesia. Menurut data dari situs covid19.go.id, per 11 Desember 2021 sebanyak 102.445.257 orang yang telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dari target nasional 208.625.720 orang.

Masihkah Vaksinasi Manjur untuk Mencegah Infeksi Omicron?

Berbagai organisasi kesehatan di seluruh dunia sepakat bahwa vaksinasi masih dinilai efektif untuk mencegah infeksi virus Covid-19 dan berbagai varian turunannya, termasuk Omicron. Meski kemungkinan infeksi Omicron pada orang-orang yang telah menerima vaksinasi Covid-19 lengkap tetap ada, setidaknya vaksinasi akan meringankan gejala dan memperkecil kemungkinan kematian akibat infeksi virus Omicron.

Bahkan, menurut beberapa penelitian, vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi Omicron secara signifikan. Perlindungan tubuh yang didapatkan dari vaksinasi Covid-19 dosis kedua akan cenderung mengalami penurunan setelah 6 bulan sejak disuntikkan. Meski tingkat kekebalan tersebut masih efektif untuk melawan varian Delta dan turunan virus Covid-19 lainnya, namun ternyata tidak cukup kuat untuk menetralisir infeksi varian Omicron. Sehingga, booster vaksinasi Covid-19 pun dianggap sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari infeksi varian Omicron.

Beberapa negara, seperti Inggris Raya dan Australia, sudah mulai mengadakan program booster vaksinasi Covid-19. Pemerintah Indonesia sendiri juga diketahui sedang mengupayakan untuk memberikan booster vaksinasi Covid-19 secara gratis yang rencananya akan mulai diselenggarakan per tanggal 1 Januari 2022 mendatang dan diprioritaskan bagi para lansia dan kelompok rentan lainnya.

Lindung Diri dan Orang-Orang Terkasih dari Infeksi Omicron

Sama seperti varian virus Covid-19 lainnya, sampai saat ini belum ada cara lain yang lebih efektif untuk melindungi diri dari infeksi Omicron selain menjalankan protokol kesehatan 5M (menggunakan masker dengan benar, mencuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas) secara komprehensif, mengikuti anjuran dari pemerintah dan WHO, serta mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap.

Situasi pandemi menuntut kita untuk selalu awas dan penuh dengan kewaspadaan. Meski angka kasus positif Covid-19 sudah terkendali sekalipun, jangan pernah lengah dan melonggarkan standar protokol kesehatan kita. Semuanya itu dilakukan semata-mata untuk kebaikan kita bersama.

Selain berjaga-jaga dan melindungi diri dari infeksi virus Covid-19, tentunya kamu juga perlu berjaga-jaga terhadap risiko kesehatan lainnya yang bisa menimpamu dan keluarga. Astra Life hadir dengan Flexi Health sebagai solusi perlindungan jiwa dan kesehatan lengkap yang bisa kamu dapatkan hanya dengan 1 produk saja. Prosedurnya pun sangat mudah, karena dilakukan secara online dan tidak memerlukan pemeriksaan medis terlebih dulu.

Jika kamu ingin mengetahui manfaat lengkap dari Flexi Health dan produk asuransi online Astra Life lainnya, langsung kunjungi website ilovelife.co.id. Jangan lupa juga follow akun Instagram @astralifeid supaya kamu selalu update dengan informasi, serta tips dan trik terbaru seputar proteksi diri dan keluarga. Urusan Sehat, No Worries. #iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!