Mengenal Penyakit Alzheimer dan Cara Mencegahnya

Alzheimer adalah penyakit progresif yang berbahaya dan tidak dapat diabaikan. Apa saja sih penyebab, gejala, serta cara pencegahan alzheimer?

Mengenal-Penyakit-Alzheimer-dan-Cara-Mencegahnya

Pada Minggu (15/8/2021), jagat sepak bola dunia dikejutkan dengan berita duka atas meninggalnya legenda timnas Jerman, Gerd Mueller. Berita ini diunggah melalui akun media sosial resmi milik Bayern Munich, klub yang dibelanya selama 15 tahun. Dari kabar yang beredar, diketahui bahwa Gerd Mueller mengembuskan napas terakhirnya di usia 75 tahun, karena penyakit alzheimer yang ia derita sejak 2015.

Apa sih sebenarnya penyakit alzheimer itu?

Ketika bicara tentang alzheimer, kadang beberapa orang menganggap bahwa penyakit ini sama dengan penyakit demensia. Benar bahwa keduanya memiliki beberapa kemiripan. Salah satu di antaranya adalah kemiripan gejala yang dimiliki oleh penderita alzheimer dan demensia. Contohnya, penurunan daya ingat seseorang. Namun, melihat fakta yang ada, kedua jenis penyakit ini sebenarnya berbeda, lho. Mari simak perbedaan alzheimer dan demensia dalam ulasan berikut.

Perbedaan Alzheimer dan Demensia

Dilansir dari hellosehat.com, demensia adalah sekelompok gejala yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengingat, berpikir, dan juga bersosialisasi. Sedangkan, alzheimer adalah penyakit progresif yang menyebabkan seseorang bermasalah dengan daya ingat, perilaku, serta kemampuan berpikir yang dimilikinya.

Secara sekilas, definisi dari kedua penyakit ini memang tak jauh berbeda. Namun pada dasarnya, demensia bukanlah sebuah penyakit. Ia adalah sekumpulan gejala gangguan otak yang melingkupi beberapa jenis penyakit. Misalnya, demensia vaskular, lewy body dementia, demensia frontotemporal, dan juga alzheimer.

Lalu, apa saja yang dapat menjadi penyebab, gejala, serta cara pencegahan alzheimer?

Penyebab Penyakit Alzheimer

Penyebab pasti penyakit alzheimer hingga saat ini belum ditemukan. Hanya saja, dari riset yang dilakukan, para ahli menduga bahwa alzheimer terjadi karena rusaknya sel otak manusia. Adapun kerusakan sel otak ini diakibatkan oleh pengendapan protein dalam otak, yang menghalangi asupan nutrisi ke dalam sel-sel otak.

Tak hanya itu, beberapa faktor juga dinilai mampu meningkatkan risiko penyakit alzheimer. Misalnya, faktor usia, keturunan, jenis kelamin, pengidap down syndrome, dan pengidap gangguan kognitif ringan.

Gejala Alzheimer

Penyakit alzheimer adalah penyakit progresif berbahaya yang tidak dapat diabaikan. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan secara total dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala alzheimer. Hal ini dilakukan agar kita dapat melakukan langkah antisipatif, seperti melakukan konsultasi ke spesialis saraf.

Berikut adalah beberapa gejala alzheimer yang umum terjadi: 

1. Gangguan daya ingat

Sering lupa atau pikun adalah gejala awal yang sangat khas dan menonjol dari penyakit alzheimer. Mulai dari lupa akan nama orang, bagaimana menggunakan suatu benda, lupa tanggal atau agenda penting, hingga lupa akan kejadian-kejadian yang baru dialami. Hal ini terjadi karena bagian hippocampus otak, yang berkaitan dengan fungsi daya ingat seseorang, terganggu sistem kerjanya. 

2. Disorientasi waktu dan tempat

Mengalami disorientasi atau kebingungan, baik dari segi waktu maupun tempat, adalah gejala alzheimer yang kedua. Hal ini kerap ditemui pada kasus orang hilang. Penderita alzheimer dapat lupa di mana saat itu ia berada. Bahkan, ia juga kerap bingung mengapa ia berada di suatu tempat, dan bagaimana ia sampai ke tempat tersebut. 

3. Gangguan komunikasi

Gejala alzheimer berikutnya yang dapat kita antisipasi adalah gangguan komunikasi. Penderita alzheimer kerap kesulitan mencari kata yang tepat saat berbicara. Selain itu, ia juga mengalami kesulitan dalam membangun serta mengikuti percakapan dengan orang lain. Tak jarang hal ini membuatnya terdiam di tengah-tengah proses percakapan.

4. Susah membuat keputusan

Salah satu gejala alzheimer lain yang juga terlihat menonjol adalah susah membuat keputusan, termasuk keputusan-keputusan sederhana. Seperti misalnya, bingung dan tak bisa memilih saat ditawari mau makan nasi atau roti. Dilansir dari laman resmi ‘Alzheimer Indonesia’, alzi.or.id, penderita alzheimer juga cenderung kesulitan menentukan jumlah pembayaran dari transaksi jual beli. Alhasil, ia sering memberi uang yang lebih banyak dari yang seharusnya ia bayarkan.

5. Menarik diri dari pergaulan

Dalam segi kehidupan sosial, penderita alzheimer terkadang memilih menarik diri dari pergaulan. Mereka kerap tidak bersemangat untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Bahkan, untuk dirinya sendiri, kadang mereka juga kehilangan motivasi dalam melakukan kegiatan harian atau hobinya.

Cara Pencegahan Penyakit Alzheimer

Meski umumnya terjadi pada lansia, bukan berarti kita yang saat ini masih tergolong muda bisa menyepelekan penyakit alzheimer. Pasalnya, penyakit ini juga terbukti bisa menyerang mereka yang belum masuk ke usia lansia. Kondisi ini biasa dikenal dengan istilah Young Onset Demensia (YOD) atau Early Onset Demensia (EOD).

Nah, agar kita bisa lebih waspada, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai upaya pencegahan penyakit alzheimer. Berikut adalah beberapa hal tersebut: 

  1. Berhenti merokok
  2. Batasi atau hentikan konsumsi minuman beralkohol
  3. Biasakan olahraga secara rutin
  4. Perbaiki pola tidur
  5. Usahakan tetap aktif, baik secara fisik atau mental
  6. Tetap bersosialisasi
  7. Kurangi stres

Tak hanya itu, upaya pencegahan alzheimer juga bisa kita lakukan melalui makanan yang kita konsumsi. Bukan hanya mengonsumsi buah dan sayur, kita juga harus pastikan bahwa kita memiliki pola makan yang sehat.

Dikutip dari halodoc.com, makanan seperti gandum utuh, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, beri, biji-bijian, minyak zaitun, unggas, dan ikan adalah makanan yang dapat turut mencegah alzheimer.

Terapkan Gaya Hidup Sehat dan Lindungi Dirimu

Dari ulasan di atas, kita tahu bahwa gaya hidup yang sehat dapat membantu kita agar terhindar dari penyakit alzheimer. Maka dari itu, mulai dari sekarang, yuk berusaha menerapkan gaya hidup sehat dengan konsisten. Mulai dari hal kecil seperti memperbaiki pola tidur, hingga berusaha berolahraga secara rutin. 

Selain menerapkan gaya hidup sehat, kamu juga bisa melakukan upaya lain dengan melengkapi perlindungan kesehatanmu dan keluarga. Mengapa? Karena kita tidak pernah tahu risiko apa yang akan kita hadapi dan kapan bisa terjadi. Sebelum terlambat, kamu bisa melengkapi perlindungan kesehatanmu dan keluarga.

Astra Life hadir dengan membawa pilihan produk asuransi sesuai dengan kebutuhanmu. Contohnya, Flexi Health dan Medicare Premier. Flexi Health adalah produk asuransi yang menawarkan manfaat rawat inap hingga Rp 1 Juta per harinya untuk kamu, sehingga kamu tidak perlu pusing lagi saat sakit dan harus opname. Untuk kamu yang sudah berkeluarga, bisa pilih Medicare Premier untuk asuransi tambahan/rider yang dapat dibeli dengan asuransi unit link dari Astra Life. Produk ini menawarkan manfaat 1 Polis 1 Keluarga, sehingga bisa diurus dengan lebih simpel.

Bagaimana? Menarik sekali, bukan? Nah, sekarang, yuk cari tahu lebih lanjut soal proteksi kesehatan. Kunjungi website astralife.co.id untuk melihat berbagai pilihan produk perlindungan lainnya. Jangan lupa juga follow Instagram @AstraLife untuk mendapatkan tips-tips bermanfaat lainnya. Urusan Sehat Jadi Tenang, #iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!