Melansir The Sleep Doctor, penelitian menunjukkan bahwa orang mungkin akan lebih rentan mengalami tidur mikro pada waktu-waktu tertentu dalam sehari. Biasanya rasa kantuk akan memuncak pada sore hari, antara jam tengah malam, dan sekitar jam enam pagi.
Episode microsleep akan lebih banyak terjadi selama periode ini. Lantas, karena kondisi ini tidak disengaja, kamu mungkin akan kesulitan untuk mengontrolnya. Sebab, tidur mikro bisa terjadi tanpa disadari ketika kamu merasa sedang terjaga.
Selain melakukan aktivitas yang monoton dan berulang, penyebab utama microsleep lainnya adalah kondisi mengantuk dan kurang tidur. Hal ini dapat terjadi jika kamu menderita insomnia, bekerja shift malam, atau tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup.
Selain itu, kamu mungkin akan mengalami tidur mikro jika memiliki gangguan tidur, seperti:
– Sleep apnea (obstructive), di mana terjadi penyumbatan di saluran napas bagian atas yang mengganggu pernapasan saat tidur. Akibatnya, otak tidak menerima cukup oksigen saat tidur, yang bisa memicu rasa kantuk di siang hari.
– Narcolepsy, menyebabkan rasa kantuk di siang hari yang ekstrem dan episode tertidur yang terputus-putus serta tidak terkendali.
– Periodic limb movement disorder, di mana gejalanya ialah gerakan kaki yang berulang atau repetitif saat kamu sedang tidur.
– Circadian pattern disorders, yang terjadi saat jam biologis tidak sinkron dengan lingkungan, seperti jet lag tapi tanpa bepergian.