Agar Mudik Lebaran Aman, Kenali Microsleep dan Cara Mengatasinya

Microsleep mengacu pada periode tidur yang singkat dapat diukur dalam hitungan detik. Berikut cara mengatasinya agar mudik Lebaran lebih aman.

Kenali Microsleep dan Cara Mengatasinya

Pernah merasa ngantuk saat berkendara? Kondisi ini mungkin saja terjadi ketika kamu mengemudi di malam hari atau dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini mungkin terjadi saat mudik Lebaran menggunakan kendaraan pribadi yang mengharuskan kamu menghabiskan lebih banyak waktu berkendara di jalan. Jika dibiarkan, hal ini bisa menimbulkan microsleep.

Apa itu microsleep?

Melansir Sleep Foundation, istilah microsleep artinya mengacu pada periode tidur yang sangat singkat dan dapat diukur dalam hitungan detik. Para peneliti umumnya mendefinisikan microsleep sebagai episode tidur yang berlangsung selama 15 detik atau kurang.

Kondisi ini kemungkinan besar terjadi ketika seseorang mengalami kurang tidur. Karena itu, banyak orang dengan gangguan kesulitan tidur yang mengalami tidur mikro. Pasalnya, tidur memang sangat penting untuk kesehatan. Akan tetapi, tertidur secara tidak sengaja dalam situasi tertentu justru berbahaya.

Para ahli percaya bahwa sebagian besar kecelakaan yang terjadi di jalan atau tempat kerja dapat dikaitkan dengan microsleep. Bahkan, kecelakaan dan cedera terkait microsleep diperkirakan telah merugikan ekonomi Amerika Serikat lebih dari USD411 miliar atau sekitar Rp6.134 triliun setiap tahun. Lalu, apa yang menyebabkan terjadinya microsleep?

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque ornare ante diam, eu accumsan elit congue ac. Maecenas sit amet eros aliquet, condimentum dui sed, commodo quam. Etiam a suscipit nibh, ultrices fermentum velit. Suspendisse gravida convallis ante eget pellentesque. Curabitur malesuada quam eget massa ultricies accumsan. Nunc condimentum consequat rutrum. Aenean tortor orci, aliquet at pellentesque eu, rhoncus non sem. Praesent sed iaculis justo.`

Penyebab Terjadinya Microsleep

Kondisi ini umumnya terjadi ketika seseorang sedang melakukan tugas yang monoton atau berulang-ulang, seperti mengendarai mobil dalam waktu yang lama saat mudik Lebaran. Hal ini diperparah ketika seseorang sedang mengantuk atau kurang tidur.

Melansir The Sleep Doctor, penelitian menunjukkan bahwa orang mungkin akan lebih rentan mengalami tidur mikro pada waktu-waktu tertentu dalam sehari. Biasanya rasa kantuk akan memuncak pada sore hari, antara jam tengah malam, dan sekitar jam enam pagi.

Episode microsleep akan lebih banyak terjadi selama periode ini. Lantas, karena kondisi ini tidak disengaja, kamu mungkin akan kesulitan untuk mengontrolnya. Sebab, tidur mikro bisa terjadi tanpa disadari ketika kamu merasa sedang terjaga.

Selain melakukan aktivitas yang monoton dan berulang, penyebab utama microsleep lainnya adalah kondisi mengantuk dan kurang tidur. Hal ini dapat terjadi jika kamu menderita insomnia, bekerja shift malam, atau tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup.

Selain itu, kamu mungkin akan mengalami tidur mikro jika memiliki gangguan tidur, seperti:

– Sleep apnea (obstructive), di mana terjadi penyumbatan di saluran napas bagian atas yang mengganggu pernapasan saat tidur. Akibatnya, otak tidak menerima cukup oksigen saat tidur, yang bisa memicu rasa kantuk di siang hari.

– Narcolepsy, menyebabkan rasa kantuk di siang hari yang ekstrem dan episode tertidur yang terputus-putus serta tidak terkendali.

– Periodic limb movement disorder, di mana gejalanya ialah gerakan kaki yang berulang atau repetitif saat kamu sedang tidur.

– Circadian pattern disorders, yang terjadi saat jam biologis tidak sinkron dengan lingkungan, seperti jet lag tapi tanpa bepergian.

Kualitas tidur yang buruk juga dapat menyebabkan microsleep. Tidur yang buruk dapat berasal dari kondisi fisik dan mental, termasuk:

– Tekanan darah tinggi.

– Obesitas.

– Depresi.

Gangguan kecemasan.

– Diabetes dan masalah gula darah.

Oleh karena itu penting untuk kita memastikan kondisi kesehatan tubuh kita dalam keadaan baik dengan melakukan medical check-up, Pasalnya, kita tidak tahu kapan penyakit akan menyerang kita dan keluarga, maka dari itu penting untuk kita membekali proteksi dini berupa asuransi kesehatan untuk keluarga. 

Salah satunya seperti Flexi HS (Hospital and Surgical) dari Astra Life dapat jadi pilihan yang cocok untuk kamu. Flexi HS (Hospital and Surgical) dari Astra Life memberikan manfaat berupa fasilitas rawat inap sebanyak Rp2 juta per hari yang bisa diklaim tanpa perlu cek medis, memberikan fasilitas medical check up tiap 2 tahun sekali, hingga klaim asuransi lebih mudah dan praktis karena bisa dilakukan 100% secara online.

Tak hanya itu, Flexi HS juga memberikan perlindungan menyeluruh mulai dari rawat inap hingga pasca rawat inap, sehingga bisa memberikan rasa aman untuk kamu dan juga orang-orang terdekat. Kemudahan lainnya kamu bisa mencari tahu informasi lengkap mengenai asuransi Astra ini dengan mengunjungi website ilovelife.co.id, ya!

Gejala Tidur Mikro

Orang yang mengalami episode microsleep mungkin tidak melihat gejala yang jelas. Namun, beberapa gejala yang mungkin akan mereka rasakan, yaitu:

– Kehilangan konsentrasi secara tiba-tiba, lupa ingin melakukan apa, dan bingung ketika mengemudi sehingga membuatnya kehilangan arah.

– Saat mengalami microsleep, seseorang mungkin terlihat sedang terjaga, tetapi tak sepenuhnya responsif.

– Tidak mengingat percakapan yang sedang dilakukan, atau seseorang perlu diingatkan tentang apa yang mereka lakukan beberapa detik sebelumnya.

Orang yang bekerja dengan jam kerja yang tidak biasa, menderita sleep apnea, atau mengalami kurang tidur yang parah harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa mereka bisa lebih mudah mengalami episode microsleep, terutama jika mereka sering merasa lelah atau kurang responsif karena kurangnya konsentrasi di siang hari.

Cara Mengatasi Microsleep

Tidak ada pengobatan pasti untuk microsleep, tetapi kamu bisa mencegahnya dengan meningkatkan kualitas tidur. Selain itu, kamu dapat mengambil langkah-langkah praktis di siang hari untuk mengurangi risiko microsleep, seperti:

1. Tidur siang

Tidur siang mungkin efektif untuk mengatasi kelelahan di siang hari. Tidur siang dapat membantu otak pulih dari kelelahan, baik tidur siang singkat yang berlangsung selama 15 hingga 30 menit, maupun tidur siang panjang yang berlangsung sekitar 1,5 jam. Namun, tidur siang tidak dapat menggantikan manfaat dari tidur malam yang berkualitas secara teratur.

2. Hindari mengemudi dalam keadaan lelah

Pastikan untuk menghindari mengemudi jika kamu merasa lelah atau tidak cukup tidur pada malam sebelumnya. Apalagi ketika kamu ingin mengemudi untuk mudik Lebaran yang umumnya dilakukan dalam perjalanan jauh. Cobalah untuk menjadwalkan waktu untuk berhenti dan istirahat. Jadwalkan pula tidur siang saat merasa lelah saat sudah menyetir terlalu lama. 

3. Cobalah untuk tidak bergantung pada kopi

Meskipun kopi dapat memberikan efek dan bantuan agar tubuh merasa lebih waspada, namun efeknya bersifat jangka pendek dan mungkin tidak cukup untuk mencegah episode microsleep. Kamu mungkin masih bisa mengalami episode tidur mikro bahkan setelah minum kopi.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!