Perceraian di Masa Pandemi Covid-19

Jika Covid-19 mengenalkan kita dengan kehidupan “new normal”, sebagian orang masa pandemi ini mengenalkan babak baru, yaitu perceraian.

Perceraian di Masa Covid-19

Jika Covid-19 mengenalkan kita dengan kehidupan “new normal” untuk sebagian orang masa pandemi ini mengenalkan babak baru yaitu akhir dari berumah tangga, yaitu perceraian. Berdasarkan data Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung jumlah angka perceraian di Indonesia per Agustus telah mencapai 306.688 kasus.

Angka perceraian meningkat di beberapa belahan dunia seperti di Inggris, Amerika, Swedia dan juga China selama pandemi. Pada salah satu kota di Indonesia, Pengadilan Agama mencatatkan gugatan perceraian yang masuk bisa mencapai 800 gugatan per bulan nya.

Penyebab perceraian bukan hanya karena kekerasan dalam rumah tangga ataupun kehadiran orang ketiga. Perceraian bisa terjadi jika pondasi dalam membangun rumah tangga itu tidak dikuatkan. Beberapa pondasi hubungan pernikahan adalah: finansial, kesehatan emosional dan pembagian peran serta tanggung jawab.

Kesulitan Finansial

Berumah tangga tidak akan selamanya baik-baik saja dan indah seperti masa bulan madu. Akan ada masa dimana setiap pasangan dihadapkan dengan tantangan kehidupan. Di masa pandemi ini kita tahu bahwa banyak bisnis dan usaha yang terpaksa ditutup, PHK juga terjadi dimana-mana sehingga kesulitan finansial membawa dampak besar ke dalam hubungan rumah tangga.

Sebagian pasangan baru menyadari betapa pentingnya memiliki perencanaan keuangan dan seharusnya lebih disiplin dalam mengatur keuangan. Kesulitan finansial bisa dicegah dengan memiliki budaya mengatur keuangan dalam berumah tangga. Karena keuangan dalam rumah tangga bukan hanya sebatas berapa jumlah uang yang kita miliki dan bisa kita habiskan.

Ada kewajiban finansial yang seharusnya dibangun oleh setiap pasangan seperti membangun dana darurat, menyiapkan asuransi dan menyisihkan sebagian pendapatan untuk berinvestasi. Sebaiknya sebagai pasangan memiliki tujuan investasi yang ingin dicapai bersama, sehingga kedua belah pihak sama-sama berusaha untuk mencapai gol tersebut.

Jika selama ini investasi tidak pernah dilakukan, justru sangat rentan kondisi keuangan jika pendapatan rumah tangga itu berkurang atau bahkan hilang karena PHK. Mulai dari jenis investasi yang resikonya cenderung aman seperti Reksa Dana Pasar Uang, Logam Mulia dan Obligasi Negara.

Kesehatan Emosional

Berdasarkan data dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) juga menunjukkan bahwa ada 110 kasus KDRT yang dilaporkan sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penelitian baru dari Flinder University di Australia menginformasikan salah satu alasan tingginya angka KDRT Disebabkan karena bertambahnya berbagai bentuk kerentanan yang dialami perempuan. Sebagian besar hal ini dikarenakan tuntutan beban tugas rumah tangga ditujukan kepada perempuan, baik mengurus anak dan juga tugas domestik lainnya.

Dimulai dari kesulitan finansial, hal ini mulai menyulut ke beberapa aspek kehidupan berumah tangga. Terutama ketika pasangan mulai menanyakan ketidakmampuan dalam menafkahi keluarga hal ini berujung ke pertengkaran demi pertengkaran karena perekonomian juga belum membaik. Sehingga mempengaruhi kesehatan emosional.

Baik istri ataupun suami merasa lelah dan jenuh dengan kondisi yang dihadapi setiap harinya. Satu sama lain saling memberi jarak dan semakin menjauh dan merasa sudah tidak bahagia bersama.

Kebersamaan terus menerus dalam ruang dan waktu yang sama juga membuat rasa jenuh meningkat. Merasa terjebak dalam kebersamaan sehingga sisi lain dari pasangan yang tadinya terasa dan terlihat normal justru menjadi menyebalkan.

Pembagian Peran dan Tanggung Jawab

Di kehidupan normal, setiap pasangan memiliki waktu untuk melakukan aktivitasnya masing-masing secara mandiri. Pergi ke kantor, mengurus anak, mengatur urusan rumah dan sebagainya. Rutinitas tersebut memberikan waktu untuk saling berbagi peran dan tanggung jawab.

Tapi tidak di kondisi pandemi ini. Dengan aktivitas WFH (work from home) dan SFH (School from home) yang masih berlanjut, tambahan peran untuk bekerja dari rumah, mendidik anak sekolah dan tugas rumah tangga lainnya menjadi beban untuk saling berbagi peran.

Skala prioritas dan kepentingan setiap pasangan juga berbeda. Akibatnya, mereka harus mampu melakukan berbagai peran ganda ini dan hal tersebut dapat menambah beban yang cukup berat bagi setiap pasangan. Ditambah dengan aktivitas work from home yang membuat pekerjaan tidak ada habisnya dan online meeting pun terus berlanjut melewati jam kerja seharusnya.

Komnas Perempuan menemukan bahwa saat masa pandemi, perempuan di Indonesia menghabiskan waktu lebih dari 3 jam untuk melakukan tugas rumah tangga – 4 kali lebih banyak dibandingkan laki-laki. Siapapun yang merasa pembagian peran dan tanggung jawab ini tidak adil akan terbalut dalam rasa kecewa dan bisa menjadi depresi.

Setiap pernikahan tidak ada yang tidak memiliki masalah, namun perubahan yang terjadi dapat menimbulkan masalah baru ataupun semakin menumpuk berbagai masalah yang sebelumnya bisa dihindari. Ada beberapa hal yang sebaiknya mulai dipertimbangkan dan direncanakan untuk mengantisipasi kondisi buruk yang dihadapi.

Mencari Solusi, Bukan Berargumentasi

Seperti yang kita tahu, menikah adalah bertemunya dua watak yang berbeda. Namun sebagai pasangan yang baik, menerima dan mendengarkan pasangan saat berbicara akan lebih baik bukan? Tidak perlu mengedepankan ego mu, keras kepala serta mempertahankan berbagai argumen.

Bukan mencari siapa yang paling benar, siapa yang menghasilkan lebih, siapa yang seharusnya bertindak. Tapi ini adalah waktu untuk bersama mencari solusi untuk setiap permasalahan yang ada. Jika kamu mau mencari segala keburukan dari pasanganmu, kamu akan terus bisa menemukannya. Tapi lebih baik fokus mencari solusi yang adil dan bisa dilakukan bersama.

Membangun Ketahanan Finansial

Jadikan masa pandemi ini sebagai pelajaran. Mulai menata kembali apa yang harus dilakukan dan direncanakan. Jika kondisi ekonomi masih belum ideal, rundingkan dan komunikasikan secara terbuka terkait berapa jumlah uang yang ada sekarang ini, berapa jumlah uang yang bisa kita usahakan dalam 1 -3 tahun ke depan.

Buat rencana keuangan yang meliputi pembagian tanggung jawab finansial. Bagaimana membuat budget rumah tangga yang realistis dan skala prioritas kebutuhan saat ini. Bagaimana bisa membayar tagihan dan utang. Membangun dana darurat serta memiliki perlindungan asuransi yang tepat untuk satu keluarga juga memiliki dana investasi merupakan tiga pilar keuangan yang sangat penting.

Sebagai pasangan pekerja ataupun pasangan dengan satu sumber pendapatan saja hal yang paling penting adalah mencari tahu solusi pembagian keuangan yang sesuai. Bukan lagi tentang siapa yang gajinya paling besar harus menyumbang sekian persen, tapi sama-sama mencari porsi yang sesuai.

Begitupun jika hanya memiliki satu sumber pendapatan, bukan berarti pihak lainnya tidak bisa mengambil peran dalam mengelola keuangan ataupun mulai mencari tambahan finansial lainnya dengan memulai bisnis rumahan. Ujian finansial itu bukan dari besarnya gaji, tapi bagaimana kita bisa toleransi dan berkolaborasi membangun ketahanan finansial.

Asuransi merupakan pengaman perlindungan terhadap aset dan kondisi keuangan untuk menghadapi kondisi tak terduga. Kita sudah sama-sama belajar di masa pandemi ini bahwa biaya kesehatan itu merupakan prioritas nomor satu bagi setiap keluarga, jangan sampai mengecilkan kegunaan asuransi dan menyesal di kemudian hari.

Memberikan perlindungan yang terbaik untuk keluarga merupakan prioritas. Dengan Medicare Premier dari Astra Life. Asuransi ini memiliki kenyamanan dan prioritas agar keluarga kita dapat menjalankan perawatan kesehatan dengan layanan komprehensif yang menjamin ‘one bed one bathroom’

Selain mendapatkan perawatan, kita juga bisa mendapatkan Santunan Tunai Harian hingga Rp 3 juta perhari yang dapat menjadi bantuan dana selama kita di rawat di rumah sakit. 

Asuransi ini juga memberikan kemudahan melalui 1 Polis 1 Keluarga, jadi tidak perlu pusing lagi membayarkan beberapa polis asuransi dan seluruh keluarga memiliki perlindungan, kenyamanan dan prioritas yang sama.

Kunjungi astralife.co.id untuk menemukan solusi perlindungan untuk orang-orang yang berharga dan ingin kamu lindungi.  Dapatkan juga informasi menarik lain seputar kehidupan rumah tangga dan asuransi dengan follow @astralifeid. Urusan Sehat Jadi Tenang, #iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!