Tipe Startup Founder seperti Apa yang Paling Dicari Investor?

Salah satu langkah membangun startup ialah membentuk tim founder. Ini beberapa tipe startup founder yang dicari investor.

M Harits
|
01 February 2021
|
Finance

M Harits
|
01 February 2021
|
Finance

Apa mimpimu di tahun 2021 ini? Jika impian kamu membangun bisnis rintisan atau startup, saatnya memulai! Manfaatkan salah satu keuntungan hidup di mana ekosistem usaha rintisan sudah terbangun, sehingga pertumbuhan bisnis startup di Indonesia diakui dunia.

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada 2019, Indonesia menempati posisi kelima negara dengan startup terbanyak di dunia. Kala itu, negara kita punya 2.193 startup. Dari ribuan startup itu, ada empat unicorn atau perusahaan dengan valuasi lebih dari USD1 juta dan satu decacorn atau perusahaan dengan valuasi lebih dari USD10 juta. Di atas Indonesia ada Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada. Tumbuh suburnya startup di Indonesia sebagai salah satu pemicu semangat banyak orang di Tanah Air untuk meniti sukses melalui usaha rintisan.

Bagaimana memulai langkah membangun startup? Salah satunya, membentuk tim perintis atau tim founder. Warta Ekonomi, pada Oktober 2018, menuliskan, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan untuk menjadi tipe startup founder yang dicari investor. Apa saja?

1. Pilih orang punya riwayat bekerja bersama

Mereka yang kamu pilih sebagai anggota tim founder bukan hanya akan menjadi rekan kerja. Lebih jauh dari itu. Mereka adalah orang-orang yang akan bersama-sama mengambil keputusan penting, merancang masa depan, dan memikul risiko saling bahu membahu. Orang-orang yang punya rekam jejak bekerja sama dalam tim akan mudah menyesuaikan, saling menerima kekuatan dan kelemahan masing-masing.

2. Tetapkan visi bersama sebagai startup founder

Menyatukan beberapa kepala bukan hal mudah. Potensi konflik pasti akan ada. Kamu dan rekan-rekan startup founder lainnya harus menetapkan visi dalam bisnis yang dibangun. Visi ini akan membuat semua orang di dalamnya tahu ke mana melangkah dan apa yang dituju. Sepakati cara penyelesaian masalah jika terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat.

3. Buat dokumen perjanjian pendiri

Jangan pernah menganggap enteng kesepakatan hitam di atas putih. Meski membangun bisnis bersama teman atau keluarga sekalipun, profesional harus menjadi kuncinya. Buatlah dokumen perjanjian yang mengikat para pendiri. Hal-hal yang perlu diatur, misalnya, soal kepemilikan, tanggung jawab, pengambilan keputusan, solusi penyelesaian masalah, dan lain-lain.

Mereka yang bekerja lebih keras diyakini akan berhasil. Tak ada keringat yang sia-sia. Kalau gagal sekali, kamu harus maju lagi dua kali.

Karakter tim startup founder yang dicari investor

Tim startup founder yang kamu bentuk menjadi salah satu kunci untuk menarik investor. Jadi, pastikan kamu bersama orang-orang terbaik yang bisa meyakinkan investor menanamkan investasinya kepada kalian.

Will Herman, seorang investor, penulis, dan mentor startup; dan Kevin O’Connor pendiri Double Click, membagikan beberapa poin yang menurut mereka menjadi daya tarik investor ketika melihat startup founder.

1. Bentuk tim yang hebat

Investor akan melihat apakah kamu dan para founder lainnya memiliki kemampuan membangun tim yang hebat. Tak hanya fokus pada pendirinya, tetapi juga bagaimana manajemen pada perusahaan rintisan yang dibangun

2. Berani eksekusi

Mereka yang berani melakukan eksekusi, tak hanya berkutat pada ide, menjadi salah satu daya tarik bagi investor. Apalagi, jika bisa mengeksekusi ide yang biasa menjadi luar biasa. Bahkan, Will mengatakan, tak penting baginya ide yang unik, tetapi bagaimana membuktikannya dengan eksekusi. Jadi, kuncinya, tim yang bisa melakukan eksekusi dengan baik.

3. Memahami kebutuhan konsumen

Jangan sibuk dengan apa yang ada di pikiran kamu. Menurut Will, tak sedikit startup founder yang melakukan sesuai apa yang mereka pikirkan, bukan melihat apa yang dibutuhkan konsumen. Memahami kebutuhan konsumen dianggap menjadi kunci keberhasilan startup.

4. Pekerja keras

Mereka yang bekerja lebih keras diyakini akan berhasil. Tak ada keringat yang sia-sia. Kalau gagal sekali, kamu harus maju lagi dua kali.

5. Paham prioritas

Jangan easy going. Perlu menetapkan prioritas. Investor akan menilai, apakah para startup founder memiliki sense of urgency. Tak menunda hal-hal yang sifatnya penting, harus segera diselesaikan.

6. Skeptis

Bukan pesimistis ya, tetapi skeptis! Menurut para investor ini, butuh sikap skeptis dari para founder, terutama dalam hal teknologi. Sikap skeptis ini akan memicu untuk terus mencari yang terbaik.

7. Berani “gila”

Berani melakukan hal-hal yang mungkin dianggap “gila”, tak biasa, out of the box, dan mungkin dianggap melanggar aturan alias break the rules.

Dikutip dari film Turbo produksi DreamWorks tahun 2013, “Tak ada mimpi yang terlalu besar, tak ada pemimpi yang terlalu kecil”.

Jadi, sudah siap mewujudkan mimpi menjadi startup founder yang dicari investor? Supaya langkah kamu lebih mantap tanpa kekhawatiran soal risiko di masa datang, pastikan kamu dan tim founder punya asuransi jiwa dan asuransi kesehatan memadai. Pilih asuransi Flexi Life, asuransi jiwa ultra fleksibel pertama di Indonesia dari Astra Life. Ada beberapa kemudahan yang kamu dapatkan dengan memiliki Flexi Life, di antaranya, tak perlu medical check-up, bisa dibeli secara online, dengan uang pertanggungan hingga Rp5 miliar. Menariknya, seluruh premi yang kamu bayarkan akan digunakan secara optimal untuk perlindungan diri kamu. Klaimnya juga mudah karena dilakukan via online. Selain itu, kamu juga bisa memiliki Flexi Health, asuransi kesehatan yang cocok untuk kamu para go-getter dalam mengejar segala impian. Follow juga Instagram @astralifeid untuk menemukan tips seputar asuransi dan karir lainnya. Jangan ragu lagi meraih mimpi karena Astra Life #iGotYourBack!