Tips Mengelola Keuangan Menjelang Kepala 4

Ungkapan life begins at 40 sepertinya sudah tak asing lagi didengar. Ungkapan tersebut muncul sebagai gambaran bahwa kondisi seseorang biasanya mulai stabil saat menginjak usia 40 tahun. Baik dari sisi finansial maupun psikologis. Lalu apa saja persiapan finansial yang bisa kita lakukan menjelang usia kepala 4?

Durasi baca: 4 menit

Tips Mengelola Keuangan Menjelang Kepala 4

Usia 40 tahun seringkali diidentikkan sebagai fase kehidupan yang mulai stabil. Dari sisi income biasanya memang sudah ada kenaikan. Namun, seringkali kenaikan income diiringi dengan kenaikan pengeluaran. Jika tak dikelola secara benar, bisa saja hal tersebut membuat masalah baru. Simak tips berikut agar kondisi keuangan bisa stabil menjelang usia 40 tahun.

Memasuki Usia Stabil

Dalam ilmu psikologi, tahapan usia dewasa manusia dibagi kedalam tiga tahapan yakni dewasa muda pada 20-40 tahun, dewasa menengah usia 40-60 tahun, dan dewasa lansia saat sudah 60 tahun ke atas.

Biasanya pada usia dewasa muda yakni 20 tahun hingga akhir 30 tahunan, seseorang akan sibuk mewujudkan ambisinya mencapai posisi karir tertentu dan kondisi finansial tertentu.

Selanjutnya, pada usia dewasa menengah yang dimulai sejak 40 tahun, kondisinya relatif lebih stabil. Parameternya biasanya dilihat dari sisi emosi, jenjang karir, relasi, serta kondisi keuangan khususnya tabungan yang relatif stabil.

Tantangan Finansial Jelang Usia 40 Tahun

Penelitian Payscale pada 2019 membuktikan bahwa sebagian besar orang menjelang usia 40 tahun memang telah mengalami kenaikan dari sisi pendapatan. Dalam penelitiannya disebutkan jika kamu saat ini berusia 35-39 tahun maka penghasilan kamu cenderung sudah naik 50% hingga 70% dibandingkan penghasilan kamu saat usia 22 tahun.

Namun demikian, kebutuhan hidup di usia tersebut juga suka ikut meningkat hingga mengakibatkan anggaran pengeluaran ikut naik bahkan membengkak. Berikut ini beberapa tantangan kebutuhan finansial yang biasanya muncul menjelang usia 40 tahun:

1. Kebutuhan Pendidikan Anak

Orang-orang yang berada di usia 30-an akhir atau menjelang 40 tahun biasanya sudah memiliki anak-anak yang duduk di jenjang pendidikan sekolah dasar bahkan lanjutan. Dengan demikian, tanggung jawabnya juga meningkat. Kebutuhan dana untuk pendidikan anak-anak juga semakin tinggi.

2. Tanggungan Generasi Sebelumnya

Sering mendengar sandwich generation? Generasi yang terhimpit untuk memenuhi kebutuhan generasi di bawahnya sekaligus generasi di atasnya dalam waktu bersamaan. Biasanya kondisi ini semakin terasa saat kita masuk usia 30-an menjelang 40 tahun. Selain anak-anak yang semakin bertumbuh, orang tua kita juga semakin menua dan tak jarang yang mulai sakit-sakitan. Oleh karena itu, kebutuhan untuk menanggung biaya pengobatan orang tua seringkali muncul pada rentang usia ini.

3. Kebutuhan Tempat Tinggal dan Kendaraan

Biasanya, menjelang usia 40 tahun seseorang menginginkan kondisi kehidupan yang stabil termasuk pada tempat tinggal dan kendaraan. Memiliki rumah atau kendaraan pribadi bisa menjadi prioritas pada tahapan usia ini. Kebutuhan mencicil KPR atau kredit kendaraan lumrah terjadi pada fase usia ini.

4. Mulai Muncul Keluhan Terkait Fungsi Fisik

Jika pada awal 20 tahunan kita merasa cukup energik, tidak mudah lelah, dan tak terlalu merasa beban saat mengerjakan banyak pekerjaan di satu waktu, memasuki usia akhir 30 atau menjelang 40 tahun mulai muncul keluhan terkait fungsi fisik. Mulai mudah lelah hingga sakit pada bagian anggota tubuh seperti tulang, sendi, syaraf terutama di area dengkul, pinggang, leher, dan pundak. Anggaran untuk fisioterapi atau sekadar perawatan di Spa pun biasanya mulai dialokasikan pada rentang usia ini.

5. Kebutuhan Perawatan Diri

Tak hanya keluhan pada sendi dan tulang, kerutan-kerutan di wajah juga ada yang mulai tampak di usia menjelang 40 tahun. Oleh karena itu kebutuhan perawatan diri secara rutin dan profesional dirasakan mulai penting pada masa ini. Tak jarang, seseorang terutama wanita, memiliki budget khusus untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri.

6. Lebih Berorientasi Pada Kenyamanan

Secara orientasi, orang-orang pada rentang usia akhir 30 tahun menjelang 40 tahun, biasanya memiliki ketertarikan pada hal-hal yang disukai atau kuasai saja. Kenyamanan menjadi faktor pertimbangan utama dalam menentukan keputusan. Jika dulu saat masih di usia awal dewasa muda kamu lebih suka backpacker-an, tetapi di akhir usia dewasa muda menuju dewasa menengah kamu mungkin lebih senang memilih staycation di tempat yang lebih nyaman. Orang pun bisa rela menganggarkan biaya lebih untuk mendapat kenyamanan.

7. Mencari Ketenangan Batin

Orang-orang yang memasuki akhir usia 30 tahunan lebih malas untuk berdebat hal-hal yang tak terlalu dianggap penting. Informasi-informasi yang dipilih juga lebih bersifat stabil, membumi, tidak bersifat provokatif. Karena mencari ketenangan batin menjadi kebutuhan sebagian orang pada rentang usia ini, maka kegiatan-kegiatan yang dapat membantu release stress pun seakan menjadi kebutuhan. Seperti meditasi, yoga, hingga kelas-kelas self healing yang belakangan mulai marak.

Tips Kelola Keuangan Menjelang Usia 40 Tahun

Melihat kebutuhan di atas, berikut ada sejumlah tips yang bisa kamu lakukan menjelang usia 40 tahun. Sehingga saat masuk usia dewasa menengah, harapan kondisi hidup yang lebih stabil bisa terwujud.

1. Pahami Perbedaan Kebutuhan dan Gaya Hidup

Kebutuhan hidup diartikan sebagai hal-hal dasar yang harus dimiliki seseorang dalam kehidupannya. Sedangkan gaya hidup adalah hal yang diharapkan atau lebih kepada keinginan Meskipun secara terminologi berbeda, tetapi masih banyak orang yang terbalik memperlakukan kedua hal ini. Yang pada ujungnya berakhir pada munculnya masalah finansial.

Oleh karena itu, untuk menghindari masalah finansial dan mewujudkan kondisi keuangan yang lebih stabil, kita perlu melatih diri untuk memahami dan menyadari mana yang benar-benar kebutuhan hidup mana yang sekadar gaya hidup. Penuhi dulu kebutuhan hidupmu.

2. Lakukan Financial Review

Lihat dan hitung kembali pemasukan dan pengeluaran kamu saat ini. Seperti sudah dibahas di atas bahwa biasanya pada masa ini income kamu sudah ada peningkatan. Namun, pengeluaran juga biasanya suka ikut meningkat. Review kondisi finansial diperlukan untuk melihat kembali apakah semua pos anggaran sudah sesuai dan masih relevan untuk dijalankan pada fase kehidupan ini? Apa yang bisa kita tekan dan apa yang harus kita tambahkan. Ini penting untuk mengukur kemampuan finansial.

3. Buat Perencanaan Keuangan yang Realistis dan Logis

Uraikan secara rinci target-target jangka pendek dan jangka panjang. Lakukan penyesuaian dengan target sebelumnya jika ada yang berbeda. Sebaiknya perencanaan disusun secara realistis dan logis.

4. Mulai Kurangi Beban Utang

Meskipun rasanya banyak kebutuhan pengeluaran yang harus dipenuhi, sebaiknya kamu tidak menambah utang baru apalagi yang sifatnya konsumtif. Bahkan jika perlu kamu justru mulai kurangi beban utang. Banyak pakar keuangan yang menyebutkan sebaiknya pada usia 40 tahun, seseorang hanya punya sisa utang produktif saja seperti untuk KPR, dana usaha, kendaraan. Untuk itu, menjelang usia tersebut ada baiknya kamu mengkaji dan restrukturisasi beban utang kamu saat ini.

5. Penuhi Dana Darurat

Jangan lupa untuk memenuhi dana darurat sebelum beranjak ke investasi. Hal ini penting agar tidak kelimpungan saat kondisi darurat menimpa. Misalnya atap rumah jebol, atau kerusakan lainnya yang penting untuk segera diperbaiki. Idealnya untuk seseorang yang masih lajang dan tak memiliki tanggungan maka dia perlu mempunyai dana darurat minimal 3x pengeluaran bulanan. Sedangkan yang sudah  memiliki 1 tanggungan maka dana darurat yang dimiliki idealnya 6x pengeluaran. Jika terasa berat, mulailah kumpulkan minimal 1x pengeluaran terlebih dahulu.

6. Perlindungan Ekstra

Mengingat kondisi fisik seseorang mulai menurun seiring penurunan metabolisme tubuh, perlindungan terhadap kesehatan juga diperlukan. Selain rutin berolahraga dan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk mencegah sakit, ada baiknya kamu memberikan perlindungan ekstra dengan asuransi. Hal ini penting untuk memproteksi diri kamu dan keluarga dari risiko finansial akibat hal-hal tak terduga seperti sakit bahkan hingga meninggal dunia.

Memiliki asuransi sebelum usia 40 tahun cukup penting sebagai upaya mewujudkan kondisi yang stabil secara finansial. Selain itu, semakin cepat atau muda kamu membeli asuransi, maka biaya premi yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan fasilitas yang sama biasanya akan lebih murah. Produk asuransi yang menawarkan fleksibilitas sangat cocok untuk kamu miliki.

Bagi kamu yang akan memasuki usia kepala 4, Flexi Health dari Astra Life bisa menjadi produk yang kamu pertimbangkan karena menawarkan fleksibilitas dalam membayar premi. Sehingga kamu bisa #AturSendiri sesuai dengan kondisi keuanganmu saat ini. 

Asuransi kesehatan ini memberikan santunan rawat inap hingga Rp1 juta per hari, sehingga cocok untuk melengkapi asuransi kesehatan dari kantor atau BPJS Kesehatan. Ini penting agar finansialmu tidak terganggu akibat biaya tak terduga selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara itu, untuk kamu yang sudah masuk usia 40-an, atau mulai mencari ketenangan dan kenyamanan, AVA iBright Protector dari Astra Life bisa kamu pertimbangkan. Produk ini memberikan perlindungan lengkap dari risiko meninggal dunia, terminal illness, dan juga cacat total ataupun tetap hingga tertanggung berusia 99 tahun. Agar manfaat yang didapatkan lebih maksimal, kamu bisa menambahkan dengan rider Medicare Premier, agar kamu mendapatkan penggantian biaya rawat inap, rawat jalan, dan operasi di rumah sakit secara cashless di seluruh dunia sesuai dengan plan yang kamu pilih.

7. Dana Investasi dan Keamanan di Hari Tua

Jangan lupa juga untuk alokasikan anggaran untuk dana investasi dan jaminan hari tua kamu. Ini penting untuk bisa mencapai target-target keuangan jangka menengah dan panjang serta tidak menjadi beban di generasi selanjutnya saat kamu sudah masuk lanjut usia. Untuk kamu yang saat ini sudah mendekati usia 40 atau bahkan sudah masuk ke usia kepala 4 awal tetapi merasa belum memiliki investasi, jangan bersedih dan pesimistis. Kamu tetap masih memiliki waktu untuk mengumpulkan dana untuk hari tua kamu. 

Carilah instrumen investasi dengan risiko yang tak terlalu tinggi misalnya saja ke reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, obligasi, sukuk atau surat utang negara (SUN). Mengingat semakin tua usia kita, produktivitas bekerja menurun dan ketahanan mental kita mungkin tidak sekuat dulu untuk menghadapi risiko investasi yang bisa terjadi. Pilihlah juga investasi yang memungkinkan untuk dilakukan secara berkala bukan yang berkala (cost averaging) bukan sekali bayar (lump sum). Hal itu untuk menjaga persediaan aset likuid kamu. Dan jika kamu memiliki JHT dari BPJS Ketenagakerjaan, tahanlah diri kamu untuk tidak mencairkan dana tersebut saat ini. Meskipun dana tersebut menggiurkan dan bisa dipakai untuk memulai usaha, tetapi pertimbangkan dulu secara matang sebelum mencairkannya. Jangan sampai hal itu menjadi sia-sia.

8. Tetapkan Prioritas

Saat usia bertambah, kebutuhan terasa ikut bertambah. Jika kita mengikuti semua harus terpenuhi di saat yang sama bisa-bisa kamu stress sendiri. Oleh karena itu penting bagi kamu menentukan mana hal-hal yang harus diprioritaskan. Semakin seseorang itu dewasa biasanya dia bisa lebih matang juga secara emosi dan mampu menentukan skala prioritas. Jika kamu merasa belum sanggup memenuhi pengeluaran terkait dengan orang lain, misal menanggung orang tua atau saudara, maka kamu perlu berani berbagi beban dan mendelegasikannya kepada saudara lain jika ada. Jika tidak ada, maka kamu perlu berbicara sejujurnya dengan orang yang kamu tanggung bahwa kondisinya belum memungkinkan dan mencari solusi bersama.

Meskipun secara umum usia 40 tahun identik memasuki fase usia yang mulai stabil, tetapi kondisi seseorang tentu berbeda-beda. Penting untuk kita melakukan persiapan, tetapi jangan jadikan parameter tersebut sebagai patokan yang saklek, dan malah membuat kita khawatir bahkan stress melihat situasi masih jauh dari ideal.

Yang perlu kamu lakukan adalah memperbaikinya secara perlahan. Mungkin progress kamu terasa lebih lambat dari kebanyakan orang. Namun tidak masalah sepanjang kamu terus berupaya memperbaikinya. Jangan terus berfokus pada kekurangan dan ketidakidealan kondisi kamu sehingga kamu tak bisa menikmati kondisi yang ada saat ini.

Pilihlah cara yang terbaik dan sesuai dengan kondisimu saat ini. Fleksibilitas diperlukan dalam menjalani setiap fase kehidupan agar kamu lebih tenang menghadapi segala tantangan. Jangan lupa juga untuk tambah perlindungan ekstra melalui asuransi agar kamu bisa lebih tenang menghadapi risiko kesehatan dan finansial yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Bagi kamu yang ingin mencari tahu beragam pilihan asuransi yang sesuai dengan kondisimu saat ini, kamu bisa langsung kunjungi astralife.co.id. Follow juga Instagram @astralifeid untuk mendapatkan tips-tips bermanfaat lainnya. Urusan Sehat Jadi Tenang, #iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!