8 Tips Mengolah dan Menyimpan Daging Kurban agar Lebih Sehat

Boleh jadi ada sebagian dari kamu yang belum begitu paham tentang bagaimana cara mengolah daging kurban dan menyimpannya yang benar. Berikut ini tips mengolah daging dengan baik.

tips mengelola daging kurban

Belum lama ini, kita merayakan momen Iduladha yang identik dengan pemotongan daging kurban kemudian dibagikan kepada masyarakat. Hewan yang dijadikan kurban biasanya adalah kambing, sapi, domba, dan kerbau. Jika sudah mendapatkan bagian daging, tampaknya menggoda jika bisa mengolah daging kurban untuk dijadikan sate, sop, hingga tongseng. 

Jika sudah ada menunya di kepala, mungkin kamu sudah tahu cara membuatnya seperti apa atau malah sudah kamu rasakan hasilnya. Namun, tahukah kamu bagaimana cara mengolah dan menyimpan daging sapi agar tetap nikmat dan sehat saat dimakan dan diolah lagi?

Boleh jadi ada sebagian dari kamu yang belum begitu paham tentang bagaimana cara mengolah daging kurban dan menyimpannya yang benar. Pasalnya, daging kurban merupakan jenis daging merah, pengolahan yang salah bisa membuat daging terasa alot atau susah dikunyah. Ketika daging terasa alot dan keras, pasti akan membuat mood jadi malas makan.

Akan tetapi, sebelum membahas mengenai tips, kamu juga perlu tahu bahwa mengonsumsi daging kurban alias daging merah memiliki manfaat dan risiko. Daging merah sendiri adalah salah satu protein hewani yang dibutuhkan tubuh. Namun, jika terlalu banyak hal tersebut jadi mengarah pada hal tak baik. Toh, segala sesuatu yang berlebihan berujung kurang baik.

Manfaat dan Risiko Terlalu Banyak Makan Daging Merah

Daging merah memiliki manfaat yang sangat baik untuk tubuh sebab jenis daging ini ialah sumber protein, yaitu salah satu nutrisi yang sangat penting dan dibutuhkan untuk tubuh kita. Lantas, apa yang terjadi jika tubuh kekurangan protein? Ini akan menyebabkan rambut kamu mudah rontok, fungsi otak berkurang, hingga bisa mengganggu kesehatan mental.

Manfaat baik lainnya dari daging mereka adalah mereka kaya akan vitamin seperti vitamin A, B, dan D. Vitamin yang terkandung di dalamnya ini sangat bermanfaat untuk merawat kesehatan gigi, tulang, dan mata. Tak hanya itu, mengonsumsi daging merah dengan porsi yang pas bisa mendukung sistem kerja saraf untuk menjaga kondisi kesehatan mental agar tetap stabil.

Mineral yang penting untuk tubuh yaitu zat besi juga bisa kamu temukan di daging merah. Zat besi berguna untuk metabolisme tubuh dalam membentuk hemoglobin dalam sel darah merah, serta mengedarkan oksigen dalam tubuh sehingga organ lainnya bisa bekerja dengan baik.

Selain manfaat yang baik untuk tubuh, mengonsumsi daging merah dengan porsi yang berlebihan bisa memberikan risiko yang serius, lho. Daging merah bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di tubuh, yang nantinya akan berisiko menyebabkan penyakit jantung.

Zat besi memang baik untuk tubuh, tetapi apabila jumlahnya berlebihan, justru bisa meningkatkan risiko kanker usus. Tak hanya itu, salah satu zat yang ada di dalam daging merah dianggap bisa merusak lapisan usus besar ketika daging tersebut diolah dengan cara dibakar.

Lalu, suka ada pertanyaan, apakah daging sapi menyebabkan kolesterol? Daging kambing lebih sehat dari daging sapi?

Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah iya. Pada dasarnya, daging merah mengandung kolesterol. Bagi penderita kolesterol, daging sapi boleh jadi lebih berbahaya. Bisa begitu karena ternyata daging kambing memiliki kadar lemak yang lebih rendah dibandingkan daging sapi.

8 Tips Mengolah dan Menyimpan Daging Kurban Agar Tetap Sehat

1. Hindari mencuci daging

Daging segar yang baru dipotong biasanya memang masih menyimpan banyak darahnya, tetapi biarkanlah dagingnya seperti itu. Apalagi jika kamu belum ingin langsung mengolah dagingnya jadi sebuah hidangan, sebaiknya hindari untuk langsung mencuci daging.

Menurut Dinas Keamanan dan Pengawasan Pangan, Departemen Pertanian Amerika Serikat, mencuci daging bisa mengakibatkan terjadinya kontaminasi silang, sehingga bakteri yang sebelumnya menempel di daging bisa menyebar ke permukaan lain. Kontaminasi silang ini juga bisa menyebabkan diare.

2. Mengolah daging kurban di tengah isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Jika kamu mendapatkan daging kurban dari hewan yang terkena PMK, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin menganjurkan untuk mengolahnya dengan menerapkan teknik deblending dan deboning, yaitu di mana teknik ini digunakan untuk menghilangkan sisa-sisa cairan dan memisahkan tulang dari dagingnya terlebih dahulu. Pasalnya, penyakit ini bisa menular melalui kelenjar atau cairan dan tulang yang ada di tubuh hewan.

3. Rendam daging sebelum dimasak

Jika daging mau langsung dimasak, apakah boleh dicuci? Ya, kamu boleh mencuci daging yang hendak dimasak. Namun, itu pun tidak bisa dilakukan langsung, ya! Kamu perlu merendam daging tersebut ke dalam air mendidih (kira-kira pada suhu 70 derajat celcius) selama 30 menit.

Untuk menghilangkan bau prengus yang berasal dari daging, kamu bisa membungkus daging menggunakan daun pepaya atau melumurinya dengan nanas. Teknik ini juga bisa membuat daging jadi lebih empuk, sebab daun pepaya memiliki enzim papain yang dipercaya mampu membuat daging semakin empuk. Sedangkan nanas memiliki kandungan bromelain yang bisa melembutkan daging.

4. Simpan daging di chiller sebelum freezer

Jika kamu belum mau langsung mengolah daging kurban, dagingnya bisa kamu simpan dulu ke dalam chiller selama kurang lebih 24 jam, sebelum akhirnya dipindahkan ke freezer. Mengapa hal ini perlu dilakukan? Dengan menyimpan daging di chiller terlebih dahulu, daging bisa mengalami proses ‘pelayuan’ dan mematikan segala virus Foot and Mouth Disease (FMD) yang ada di daging tersebut.

5. Perhatikan suhu menyimpan daging

Daging sapi lebih baik disimpan di dalam kulkas dengan suhu 1 derajat celcius, atau di dalam freezer dengan suhu -18 derajat celcius. Sedangkan daging kambing bisa kamu simpan dengan suhu di bawah 10 derajat celcius untuk freezer, dan di bawah 4 derajat celcius untuk suhu kulkas. Hal ini penting diperhatikan supaya nutrisi daging tetap terjaga.

6. Waktu penyimpanan juga perlu diperhatikan

Ketika ingin menyimpan daging, akan lebih baik jika kamu mengetahui seberapa usia penyimpanan dari daging tersebut. Simpanlah daging kurban di dalam wadah yang tertutup rapat. Sebaiknya kamu simpan ke dalam freezer. Pasalnya, untuk waktu penyimpanan daging sapi yang disimpan di dalam kulkas, biasanya daging hanya bisa disimpan selama 2 hari. Sedangkan, jika daging sapi disimpan di freezer, daging bisa bertahan hingga 3–4 bulan.

Untuk daging kambing, waktu penyimpanan sebenarnya tidak berbeda jauh dengan daging sapi. Di dalam suhu kulkas, daging kambing bisa bertahan hingga 4–5 hari. Namun, jika daging kambing disimpan di freezer, usianya bisa lebih lama dari daging sapi yaitu 4–12 bulan.

7. Potong daging berlawanan alur serat

Ketika kamu sudah ingin mengolah daging kurban, sebaiknya perhatikan cara memotongnya. Pemotongan daging merah yang baik yaitu dengan memotongnya berlawan dengan alur serat. Cara ini berguna untuk membuat daging menjadi lebih empuk ketika sudah dimasak.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk membuat daging empuk setelah dimasak yaitu dengan memukul-mukul daging. Ini berguna untuk melemaskan otot dan serat daging, sehingga akan terasa lebih lembut setelah diolah menjadi makanan. Selain itu, kamu juga bisa melumuri daging dengan nanas untuk membuatnya lebih empuk.

8. Singkirkan bagian lemaknya

Sebelum memasak daging sapi, lebih baik kamu menyingkirkan bagian lemaknya terlebih dahulu. Hal ini bisa bermanfaat untuk menjaga dan mengurangi peluang naiknya kadar lemak dan kolesterol di dalam tubuh setelah mengonsumsi daging kurban. Ingatlah bahwa daging merah memiliki kadar lemak dan kolesterol yang cukup tinggi, sehingga mengonsumsinya tanpa lemak bisa mengurangi risiko kolesterol dalam darah meningkat.

Meskipun daging merah rawan kolesterol tinggi, bukan berarti penderita kolesterol tidak bisa mengonsumsinya sama sekali. Asalkan dengan porsi yang tidak terlalu banyak, daging merah masih bisa dinikmati dengan aman.

Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh, sebaiknya kamu secara rutin melakukan pemeriksaan ke dokter. Jika kamu khawatir dengan biayanya yang mungkin tidak terduga, kamu bisa mulai menggunakan asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan melindungi kamu dari biaya pengobatan yang tinggi dan tidak terduga, serta meminimalkan pengeluaran ketika kamu atau anggota keluarga lainnya ada yang jatuh sakit.

Meskipun daging merah rawan kolesterol tinggi, bukan berarti penderita kolesterol tidak bisa mengonsumsinya sama sekali. Asalkan dengan porsi yang tidak terlalu banyak, daging merah masih bisa dinikmati dengan aman. Untuk mengetahui kadar kolesterol dalam tubuh, sebaiknya kamu secara rutin melakukan pemeriksaan ke dokter. Jika kamu khawatir dengan biayanya yang mungkin tidak terduga, kamu bisa mulai menggunakan asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan melindungi kamu dari biaya pengobatan yang tinggi dan tidak terduga, serta meminimalkan pengeluaran ketika kamu atau anggota keluarga lainnya ada yang jatuh sakit.

Jika kamu tertarik dengan asuransi kesehatan lengkap dan mudah dalam klaim, Flexi HS (Hospital and Surgical) dari Astra Life dapat jadi pilihan yang cocok untukmu. Pasalnya, Flexi HS tidak hanya memberikan manfaat berupa fasilitas rawat inap sebanyak Rp2 juta per hari yang bisa diklaim tanpa perlu cek medis, melainkan juga memberi fasilitas medical check up setiap dua tahun sekali, hingga klaim secara cashless dengan menggunakan e-card. Selain itu, Flexi HS juga memberi perlindungan menyeluruh mulai dari rawat inap hingga pasca rawat inap, kamu dan keluargamu lebih aman. Kemudahan dan info lain yang lengkap mengenai asuransi Astra Life ini bisa kamu cari tahu dengan mengunjungi website ilovelife.co.id, ya!

Selanjutnya, coba bantu pikiranmu tetap sehat dengan memberi jaminan terhadap masa depan. Terlalu membebani pikiran dapat membahayakan kesehatan. Bagaimana jika mulai mencari rasa aman? Asuransi bisa jadi salah satu saluran yang memberikan rasa aman, tidak hanya untuk kamu tapi juga untuk orang-orang terdekat kamu. Saat ini, sudah banyak jenis asuransi yang dapat kamu sesuaikan dengan keperluanmu dan keluargamu. Salah satunya produk Flexi Life dari Astra Life yang menawarkan premi yang fleksibel dan bisa kamu atur sendiri sesuai dengan fase kehidupanmu.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!