Belum lama ini, masyarakat dihebohkan dengan berita 28 anak mengalami keracunan setelah mengonsumsi jajanan chiki ngebul yang biasa ditemukan di sekolah. Chiki ngebul atau ice smoke ini adalah jajanan yang dicampur dengan nitrogen cair, sehingga menjadi dingin dan bisa mengeluarkan asap. Selain dinilai berbahaya, jajanan ini juga tidak memiliki manfaat untuk memenuhi gizi anak.
Melansir Kompas, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan menyatakan bahwa jajanan ini bisa menyebabkan radang dingin dan luka bakar, terutama di bagian-bagian tubuh yang lunak seperti kulit. Tak hanya luka bakar, asap yang dihasilkan pun dapat menyebabkan kesulitan bernapas hingga sesak napas.
Untuk itu, Kemenkes mengimbau agar setiap orang tua untuk berhati-hati dalam memberikan pangan untuk anak-anaknya. Apalagi mengingat anak-anak masih berada dalam masa pertumbuhan, sehingga makanan yang sehat dan bergizi sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Menurut data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka prevalensi stunting di Indonesia mengalami penurunan dari 27,7% pada tahun 2019 menjadi 24,4%. Meski angka stunting mengalami penurunan, ternyata angka prevalensi underweight yang justru meningkat dari 16,3% menjadi 17%.
Maka dari itu, memberikan asupan gizi anak yang tepat juga menjadi salah satu alasan terbentuknya Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 Januari. Hari Gizi Anak Nasional diperingati untuk memberikan awareness dan menyuarakan semangat perjuangan menuju Indonesia yang lebih sehat dengan terbebas dari stunting atau kekurangan gizi kronis.
Lalu, seperti apa asupan gizi anak yang baik diberikan untuk menunjang tumbuh kembangnya agar bisa menjalani pertumbuhan yang lebih sempurna?