Gaji Dipotong, Bagaimana Cara agar Tetap Bisa Bayar Premi Asuransi?

Memastikan asuransi aktif penting agar kamu terhindar dari pengeluaran besar jika terjadi risiko. Berikut tips bayar premi asuransi saat gaji dipotong.

Gaji Dipotong, Bagaimana Cara agar Tetap Bisa Bayar Premi Asuransi?

Memastikan polis asuransi tetap aktif di tengah situasi krisis seperti ini amatlah penting. Dengan memiliki proteksi, maka kamu dan keluarga akan terhindar dari pengeluaran yang besar jika terjadi risiko, seperti sakit atau pencari nafkah tutup usia.

Kenyataannya, menurut survei Jobstreet Indonesia pada Mei 2020, sebanyak 43% responden mengalami pengurangan gaji hingga 30%. Hal ini sejalan dengan data Badan Pusat Statistik yang menunjukkan, sebanyak 41,91% responden mengalami penurunan pendapatan. Dalam situasi gaji dipotong seperti ini, bagaimana caranya agar tetap bisa membayar premi asuransi?

Strategi membayar premi asuransi saat gaji berkurang

1. Membayar premi dari nilai tunai

Jika asuransi yang kamu miliki adalah asuransi investasi atau unit link, dan polis tersebut sudah kamu miliki cukup lama, umumnya unit link tersebut sudah memiliki nilai tunai yang nilainya cukup untuk membayar premi. Dalam kondisi gaji dipotong atau pemasukan berkurang, maka kamu bisa memanfaatkan nilai tunai unit link tersebut untuk membayar premi untuk sementara waktu. Fasilitas ini disebut juga dengan cuti premi.

2. Menyesuaikan premi dan manfaat

Para perencana keuangan secara umum menyarankan besaran alokasi keuangan untuk proteksi yang ideal sebesar 10% dari penghasilan. Sehingga, ketika penghasilan atau gaji kamu turun, sebetulnya proteksi yang kamu miliki pun perlu disesuaikan. Saat ini, ada asuransi yang menawarkan kelebihan berupa fleksibilitas nasabah dalam mengatur manfaat dan premi asuransi secara online, tanpa harus membuka polis baru. Flexi Life, asuransi jiwa murni dengan perlindungan hingga Rp5miliar tanpa cek medis dari Astra Life, misalnya. Asuransi ini memang bertujuan untuk menjawab kebutuhanmu di setiap jenjang kehidupan. Di kala gaji atau penghasilan kamu tidak mengalami gangguan, kamu bisa mengambil uang pertanggungan (UP) dan premi yang optimal.

Namun ketika kondisi bisnis kamu sedang lesu atau gaji dipotong, maka kamu bisa menurunkan UP dan premi sesuai dengan kemampuan. Nanti, jangan lupa menyesuaikan UP dan premi kembali sesuai kebutuhan ketika pekerjaan dan penghasilan kamu kembali normal. Sebagai contoh, jika kamu seorang wanita berusia 25 tahun, hanya perlu membayar Rp129.000 per bulannya. Untuk menghitung berapa besar premi sesuai dengan Uang pertanggungan yang kamu inginkan, kamu bisa coba langsung simulasinya di sini.

Ketika gaji turun, sebetulnya proteksi yang kamu miliki pun perlu disesuaikan. Saat ini, ada asuransi yang menawarkan kelebihan berupa fleksibilitas mengatur manfaat dan premi asuransi secara online, tanpa harus membuka polis baru, yaitu Flexi Life.

3. Memakai dana darurat

Sesuai dengan namanya, dana darurat memang disiapkan untuk dipakai saat kondisi darurat, seperti ketika gaji dipotong atau bahkan kehilangan pekerjaan. Dengan memiliki dana darurat, maka kamu dan keluarga tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan terhindar dari utang berbunga tinggi. Dana darurat juga bisa kamu pakai untuk memenuhi pos biaya tetap, salah satunya premi asuransi.

Besar dana darurat yang ideal berbeda-beda, tergantung jumlah orang yang bergantung secara finansial pada kamu. Untuk lajang misalnya, para perencana keuangan menyarankan untuk menyiapkan dana darurat sebesar tiga kali sampai enam kali pengeluaran bulanan. Sementara untuk kamu yang sudah menikah dengan anak, disarankan untuk menyiapkan dana darurat enam kali sampai sembilan kali pengeluaran bulanan.

4. Memindahkan anggaran dari pos keuangan lain

Selama kamu menghabiskan sebagian besar waktu di rumah, tentu ada beberapa pos keuangan yang tidak terpakai, misalnya biaya nongkrong di kafe atau mal, biaya transportasi, biaya potong rambut dan perawatan ke salon, biaya ke gym, anggaran liburan tahunan, anggaran belanja produk fashion, dan lain sebagainya. Nah, kamu bisa memanfaatkan pos-pos keuangan yang tidak terpakai ini untuk membayar premi asuransi.

5. Berhemat

Strategi lain ialah dengan melakukan penghematan di pos-pos keuangan yang tidak prioritas seperti biaya langganan streaming, biaya mencuci mobil atau motor, biaya membeli makanan, biaya ojek dan pesan antar makanan, serta biaya hobi seperti membeli tanaman dan aksesoris sepeda. Sebagai gantinya, kamu bisa menekan biaya dengan memasak sendiri, mencuci mobil atau motor sendiri, puasa jajan barang hobi, dan menurunkan gaya hidup selama gaji atau penghasilan berkurang.

6. Mencari tambahan penghasilan

Cara lain yang bisa kamu coba untuk membayar premi asuransi saat penghasilan berkurang ialah dengan mencari tambahan penghasilan. Ada beberapa usaha yang bisa kamu kerjakan dari rumah di musim pandemi seperti ini, mulai dari usaha kuliner, dagang tanaman, fotografi, edit video, desain grafis, penulisan blog, menggelar kursus pelatihan, dan lainnya. Upayakan untuk disiplin memanfaatkan penghasilan tambahan ini terutama untuk membayar premi asuransi agar tetap aktif.

Itulah enam strategi yang bisa kamu coba untuk tetap bisa membayar premi asuransi meski gaji dipotong atau penghasilan berkurang. Jangan lewatkan pula tips lain seputar karir dan asuransi dengan follow @astralifeid. #iGotYourBack

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!