Waspada 3 Varian Baru Virus Corona, Kenali Gejalanya

Tingkat kewaspadaan terhadap penularan virus Corona perlu kembali ditingkatkan. Pasalnya, ada 3 varian baru virus corona yang telah masuk ke Indonesia.

Waspada 3 Varian Baru Corona

Tingkat kewaspadaan terhadap penularan dan penyebaran virus Corona perlu kembali ditingkatkan. Pasalnya, ada tiga varian jenis baru Covid-19 yang telah masuk ke Indonesia. Apa saja dan bagaimana gejalanya? Simak ulasan berikut ini.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, pemerintah terus melakukan pengawasan ketat pelaksanaan larangan mudik. Di tengah upaya menekan potensi penyebaran virus Corona, pada awal bulan ini pun Kementerian Kesehatan RI mengkonfirmasi adanya tiga varian jenis baru virus yang harus diwaspadai dan telah masuk ke Indonesia.

Varian Baru Virus Corona

Beberapa waktu terakhir, memang sejumlah negara tengah berjuang menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Dalam temuan terbaru, ada tiga varian jenis baru virus yang masuk kategori Varian of Concern (VoC) yang diwaspadai yakni B.117 dari Inggris, B.1351 dari Afrika Selatan, dan varian mutasi ganda dari India B.1617. 

Lalu, apa penyebab virus bermutasi? Dalam laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dijelaskan bahwa varian virus baru biasanya terjadi karena adanya mutasi yakni sedikit perubahan yang terjadi saat virus menggandakan dirinya. Ketika virus semakin tersebar luas dalam suatu populasi dan menyebabkan banyak infeksi maka potensi mutasi virus yang terjadi pun akan meningkat. Sehingga semakin banyak virus itu melakukan replikasi diri maka peluang perubahan yang terjadi juga semakin besar.

Saat ini, virus-virus dengan varian baru itu pun dikabarkan telah menyebar ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia. Beberapa faktor yang menjadi penyebab penyebaran itu adalah mobilitas pergerakan masyarakat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dari hasil pemeriksaan per tanggal 30 April kasus varian baru di Indonesia telah tersebar di berbagai daerah yakni:

1 .Varian B. 1617

ditemukan di Kepulauan Riau 1 kasus, dan DKI Jakarta 1 kasus. 

2. Varian B.117

ditemukan di Sumatera Utara 2 kasus, Sumatera Selatan 1 kasus, Banten 1 kasus, Jawa Barat 5 kasus, Jawa Timur 1 kasus, Bali 1 kasus, Kalimantan Timur 1 kasus. 

3. Varian B. 1351

ditemukan di Bali 1 kasus.

Ketiga varian jenis baru virus Corona tersebut pun menjadi perhatian khusus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena dampak penularannya dinilai lebih besar. Lalu bagaimana karakteristik dan gejalanya?

Varian B.117

Mengutip Kompas.com, virus corona varian B.117 pertama kali ditemukan di Inggris pada November 2020. Hingga saat ini virus tersebut sudah menyebar di sekitar 76 negara. Para peneliti menemukan tanda-tanda orang yang terinfeksi virus varian B.117 ini memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Virus ini pun dinilai lebih mudah menyebar karena memiliki tingkat reproduksi 0,5 kali lebih tinggi dari varian virus Corona sebelumnya.

Gejala orang yang terinfeksi varian B.117 relatif sama dengan gejala orang yang terpapar Covid-19 sebelumnya, diantaranya adalah: 

– Demam 

– Batuk 

– Sulit bernapas 

– Menurunnya fungsi indera pengecap dan penciuman 

– Keluhan pada saluran pencernaan

 

Varian B.1617

Varian virus B.1617 pertama kali ditemukan di India pada Desember 2020 oleh WHO. Organisasi Kesehatan Dunia itu menyatakan virus tersebut kemungkinan memiliki mutasi yang membuat virus lebih mudah menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah, atau menghindari kekebalan vaksin. Sehingga orang yang terinfeksi B.1617 ini lebih mungkin terinfeksi ulang. Varian B.1617 juga disebut sebagai “mutasi ganda” dengan label L452R di California, dan E484Q di Afrika Selatan serta Brasil. Namun kabar terbaru mengungkapkan bahwa vaksin yang dikembangkan di India yakni Covaxin tampaknya bisa menetralkan varian B.1617.

Meskipun tidak selalu muncul, tetapi secara umum beberapa gejala yang ditunjukkan oleh orang yang terpapar varian B.1617 antara lain:

– Anosmia atau kehilangan indra perasa dan penciuman serta hidung tersumbat

– Mata merah

– Mual dan diare

 

Varian B.1351

Varian virus B.1.351 pertama kali ditemukan pada Oktober 2020 di Afrika Selatan tepatnya di Teluk Nelson Mandela. Mutasi virus ini disebut-sebut bisa memengaruhi netralisasi beberapa antibodi. Namun hingga saat ini masih belum dapat terdeteksi apakah virus tersebut bisa meningkatkan risiko keparahan penyakit.  Meskipun demikian, varian ini juga diketahui memiliki kemampuan penularan lebih cepat dan berpotensi mengakibatkan kematian yang tinggi. 

Adapun, untuk gejala virus varian baru ini belum ada yang spesifik. Gejalanya yang timbul masih sama dengan virus Corona yang ada yakni:

– Demam

– Batuk

– Sesak napas, 

– Diare 

– Kehilangan penciuman dan indera perasa.

Upaya Pencegahan Virus Corona

Lalu, apa yang perlu dilakukan untuk pencegahan? Selain menjaga protokol kesehatan pribadi, mobilitas penduduk juga perlu dikurangi. Apalagi jenis-jenis varian baru virus Corona ini memang disebut-sebut memiliki potensi tingkat penularan yang lebih tinggi. Pelarangan mudik yang dilakukan pemerintah saat ini perlu dipatuhi untuk kebaikan bersama. Hindari juga kerumunan karena meski sudah disebutkan sejumlah gejala-gejala, nyatanya banyak juga orang tanpa gejala yang ternyata terpapar virus.

Menurut sejumlah ahli, varian virus ini tidak akan menunjukkan gejalanya jika tidak bertemu dengan manusia. Artinya interaksi sosial secara langsung memang perlu diminimalisir. Oleh karena itu, protokol kesehatan gerakan 5 M yakni: menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas serta interaksi benar-benar perlu dilakukan. Tentu sulit untuk menertibkan banyak orang maka yang terutama perlu dilakukan adalah coba terapkan secara ketat pada diri sendiri dan lingkungan terdekat dulu.

Sementara itu, terkait munculnya varian virus baru ini WHO juga tengah bekerjasama dengan sejumlah pihak terkait untuk memahami perilaku virus termasuk mengkaji efektivitas vaksin. Dalam laman resminya disebutkan bahwa vaksin Covid-19 yang memang tengah dikembangkan saat ini diharapkan bisa sedikit memberi perlindungan terhadap varian virus yang baru karena vaksin ini memperoleh respons imun yang luas yang melibatkan berbagai antibodi dan sel. Oleh karena itu, perubahan atau mutasi yang terjadi pada virus seharusnya tidak membuat vaksin menjadi tidak efektif sama sekali. Kalaupun ditemukan salah satu dari vaksin Covid-19 kurang efektif terhadap satu atau lebih varian, dimungkinkan untuk mengubah komposisi vaksin untuk melindungi varian yang ada.

Pada perkembangan lainnya yang dikutip dari CNN Indonesia, studi laboratorium dari perusahaan bioteknologi Amerika Serikat (AS) Moderna menunjukkan vaksin Covid-19 Moderna tetap efektif untuk melindungi varian virus corona yang pertama kali teridentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan. Namun untuk kehati-hatian, Moderna menyarankan agar vaksinasi diberikan sebanyak tiga kali Moderna juga akan menguji penambahan penguat kedua dari vaksinnya, yang saat ini telah memulai studi praklinis untuk varian Afrika Selatan.

Namun, tetap perlu diingat bahwa meskipun vaksinasi Covid-19 telah dan terus berjalan, tidak ada satupun yang menjamin vaksin bisa 100% menghindari seseorang dari paparan virus tersebut. Jika tidak dalam keadaan genting tak ada salahnya untuk menuruti aturan yang ada. Semakin cepat kita tertib, semoga penyebaran virus ini bisa lebih dikendalikan.

Waspada Virus Corona

Tentu kita tidak ingin hal-hal terburuk terjadi pada kita dan keluarga. Oleh karena itu tak ada salahnya untuk terus berwaspada dan menjaga kebersihan serta protokol kesehatan. Patuhi aturan untuk tak berkerumum ataupun mudik karena meskipun sudah melakukan tes sebelum melakukan perjalanan, kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi saat perjalanan. 

Waspada perlu tetapi juga jangan sampai terlalu takut berlebihan hingga menimbulkan stress atau kecemasan berlebih.

Untuk menambah rasa aman dalam diri, tak ada salahnya kamu memberikan ekstra perlindungan untuk diri kamu dan keluarga dengan asuransi yang memberi perlindungan Covid-19. Hal ini setidaknya bisa membuat kamu lebih tenang karena membantu mengurangi risiko bengkaknya biaya kesehatan saat sakit.

Salah satu asuransi kesehatan yang bisa kamu pertimbangkan adalah Medicare Premier dari Astra Life. Asuransi ini memiliki kenyamanan dan prioritas sebagai sebuah asuransi kesehatan seperti layanan privat ‘one bed & one bathroom’.

Asuransi ini juga memberikan kemudahan melalui 1 Polis 1 Keluarga, jadi tidak perlu pusing lagi membayarkan beberapa polis asuransi dan seluruh keluarga memiliki perlindungan, kenyamanan dan prioritas yang sama.

Selain itu, Astra Life juga memiliki Program Santunan Keluarga Covid-19. Sebuah program yang diberikan kepada setiap pelanggan Astra Life yang memenuhi syarat dan ketentuan program.

Untuk info selengkapnya, kamu bisa kunjungi astralife.co.id dan temukan solusi untuk perlindungan kesehatanmu. Follow juga instagram @AstraLife untuk mendapatkan tips-tips bermanfaat lainnya. Urusan Sehat Jadi Tenang, #iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!