Sudahkan Aman jika Lepas Masker? Kondisi Ini Tetap Harus Pakai, Ya!

Pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat lepas masker di ruangan terbuka, tetapi ada beberapa hal yang membuat masker tetap perlu dipakai, lho. Kapan saja?

sudah aman lepas masker di ruangan terbuka

Saat Covid-19 tiba pertama kali di Tanah Air, salah satu aturan awal yang diberlakukan ialah penggunaan masker. Mulai dari menggunakan masker kain, lalu harus masker medis, double masker (masker medis yang dilapis kain), hingga belum lama ini kita diperbolehkan untuk lepas masker. Akan tetapi, kelonggaran aturan tersebut bukan berlaku untuk semua kondisi dan situasi, ya!

Pasalnya, sejak pertengahan Mei 2022 lalu, Presiden RI Joko Widodo telah mengizinkan masyarakat untuk tidak menggunakan masker, dengan catatan di luar ruangan atau area terbuka yang tak padat orang. “Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker,” ujar Jokowi di Istana Kepresidenan.

Menteri Kesehatan Budi Sadikin menyebut langkah ini sebagai salah satu langkah awal memulai transisi dari pandemi menuju endemi. Namun, untuk bisa sampai di tahapan tersebut, masyarakat harus benar-benar paham tentang perilaku hidup sehat yang menjadi tanggung jawab tiap individu.

Semua Orang Boleh Lepas Masker?

Rupanya, untuk kegiatan di ruangan tertutup dan saat berada di transportasi publik masih harus pakai masker. Di samping itu, melansir laman Kementerian Kesehatan, ada beberapa pengecualian yang membuat seseorang tidak bisa lepas masker, sekalipun dia berada di ruangan terbuka. Demi melindungi diri dari penularan, pakai masker masih menjadi wajib untuk kelompok di bawah ini:

– Lansia

– Memiliki penyakit komorbid

– Ibu hamil

– Anak yang belum divaksin

– Mereka yang bergejala seperti batuk, pilek, dan demam.

Kenapa Harus Pakai Masker di Dalam Ruangan?

Seperti yang kita tahu, Covid-19 adalah penyakit yang menular lewat droplet, seperti percikan batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi. Penularan terjadi apabila kita menghirup percikan tersebut atau menyentuh mata, hidung, mulut, dan wajah dengan tangan yang terkena percikan tersebut.

Ketika ruangan tertutup dengan ventilasi tidak memadai dan ada banyak orang di dalamnya, maka risiko penularan Covid-19 dapat meningkat. Lantas, jika kita tidak tahu apakah kondisi ventilasi ruangan tersebut memadai atau tidak, maka berapapun jarak kita dengan orang, risiko penularan itu bisa dianggap ada.

Di sisi lain, luar ruangan pun bukan serta merta aman, ya. Presiden pun menegaskan lepas masker diperbolehkan di outdoor jika tidak padat orang. Lantas, jika berada di lokasi outdoor yang ramai dan padat seperti konser atau acara musik, sebaiknya masker tetap dipakai. Salah satu tanda outdoor aman untuk lepas masker ialah bisa merasakan angin berhembus.

Di samping itu, lebih aman lagi jika kamu bisa menjauh dari kerumunan dan orang-orang di sekitarmu sudah divaksin. Jika hal itu tak bisa dilakukan, toh memakai masker pun memiliki banyak manfaat untuk diri sendiri dan keluarga, lho.

3 Alasan Baik untuk Tetap Pakai Masker

1. Melindungi dari penyakit lainnya

Selain melindungi dari penyebaran dan penularan virus Covid-19, masker juga bisa membuat diri lebih aman dari penyakit lainnya. Misalnya, dari penularan berbagai penyakit Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA), seperti influenza dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Masker dapat menjadi solusi agar kita tidak tertular dan menularkan karena dapat mencegah kuman menyebar melalui lendir atau cairan yang keluar saat berbicara, bersin, dan batuk.

2. Melindungi dari alergi dan polusi

Mengenakan masker dapat bermanfaat bagi orang-orang yang mengalami alergi musiman. Hal itu karena memakai masker bisa mengurangi tingkat alergen yang dihirup. Selain terkait alergi, dengan pakai masker, kamu juga sedang melindungi diri dari paparan polusi udara. Apalagi, jika kamu tinggal di daerah berpolusi tinggi, soalnya masker bisa menyaring udara kotor sebelum terhirup hidung.

Pasalnya, kamu tak bisa memungkiri tiap hari ada saja polusi udara seperti asap pabrik, kendaraan bermotor, rokok, hingga debu. Paparan polusi tersebut bisa memengaruhi kinerja paru-paru dan meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan, seperti asma, jantung, dan PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik).

3. Menjadi contoh baik untuk anak

Jika kamu merasa sudah aman karena sudah divaksin, cobalah tengok buah hatimu. Tidak bisa dimungkiri, anak-anak akan mencontoh bagaimana sikap orang tuanya. Nah, dengan memutuskan tidak lepas masker, kamu bisa menjadi contoh untuk anak-anak yang terlalu muda untuk memenuhi syarat vaksinasi Covi-19 dan masih harus pakai masker di sekolah atau tempat umum lainnya.

Lantas, Kapan Bisa Lepas Masker Sepenuhnya?

Walau pemerintah melonggarkan aturan pakai masker, vaksinasi booster tetap digencarkan. Selaras dengan itu, Menkes Budi Sadikin mengungkap kebijakan pelonggaran masker ini akan terus dipantau perkembangannya. Pasalnya, ada sebagian masyarakat yang bertanya-tanya kapan bisa lepas masker sepenuhnya. Nah, jika masih relatif terkendali, bukan tak mungkin hal tersebut bisa terwujud.

“Kita masih menunggu sampai pertengahan Juni, karena biasanya kenaikan itu terjadi 30-35 hari sesudah pemberlakuan kebijakan ini. Kalau memang kasusnya relatif lebih baik, kita juga akan lakukan sero survei sekali lagi di bulan Juni. Kalau hasilnya baik, mudah-mudahan bisa secara bertahap kita lakukan relaksasi,” ungkap Menkes di Jakarta Internasional Stadium akhir Mei lalu.

Saat memutuskan akan pakai atau lepas masker, tentu kita telah memikirkan kesehatan diri sendiri serta keluarga. Pasalnya, seperti yang disampaikan Menkes, perilaku hidup sehat adalah tanggung jawab setiap orang. Selain tetap menggunakan masker di ruangan tertutup, hal lain yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatanmu dan keluarga ialah memiliki asuransi jiwa dan kesehatan. Dengan mendaftarkan diri pada asuransi, kamu telah melakukan proteksi dini dari risiko penyakit.

Tunjukkanlah cinta untuk diri sendiri dan keluargamu dengan memberikan pilihan yang terbaik, termasuk soal asuransi. Jika kamu mencari asuransi kesehatan yang lengkap, menyeluruh, dan mudah dalam proses klaim, maka Flexi HS (Hospital and Surgical) dari Astra Life yang baru rilis awal Juni ini bisa menjadi pilihanmu. Selain itu, Flexi HS bisa memberikan manfaat rawat inap hingga Rp2 juta per hari tanpa perlu cek medis, fasilitas medical check up setiap 2 tahun, hingga klaim secara cashless, lho. Nah, kamu bisa cari tahu selengkapnya soal asuransi ini hanya di ilovelife.co.id, ya!

Selanjutnya, coba bantu pikiranmu tetap sehat dengan memberi jaminan terhadap masa depan. Terlalu membebani pikiran dapat membahayakan kesehatan. Bagaimana jika mulai mencari rasa aman? Asuransi bisa jadi salah satu saluran yang memberikan rasa aman, tidak hanya untuk kamu tapi juga untuk orang-orang terdekat kamu. Saat ini, sudah banyak jenis asuransi yang dapat kamu sesuaikan dengan keperluanmu dan keluargamu. Salah satunya produk Flexi Life dari Astra Life yang menawarkan premi yang fleksibel dan bisa kamu atur sendiri sesuai dengan fase kehidupanmu.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!